Ahad 02 Jun 2019 11:00 WIB

Pisang Bakar Plenet Khas Semarang

Pisang diplenet alias dipipihkan lalu dibakar dan ditabur cokelat.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Indira Rezkisari
Pisang plenet, kudapan asal Semarang Jawa Tengah.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Pisang plenet, kudapan asal Semarang Jawa Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Kota Semarang memiliki banyak kuliner yang wajib dicicipi oleh para pendatang yang mengunjungi ibu kota provinsi Jawa Tengah. Selain lumpia, salah cemilan lain yang patut dicoba saat berada di Kota Atlas ini adalah pisang plenet.

Pisang plenet merupakan kuliner olahan pisang kepok matang dari pohon. Pisang kepok yang matang memiliki struktur lebih lembek, sehingga mudah dipipihkan atau diplenet.

Baca Juga

Pisang kepok lalu diplenet atau dipipihkan dengan menggunakan alat akrilik, sehingga bentuknya pun membulat dan pipih. Setelah berbentuk pipih, pisang lalu dibakar selama kurang lebih tiga menit, dari sisi atas dan sisi bawah.

Setelah cukup dibakar, lalu pisang plenet diberi berbagai taburan. Taburan yang ditawarkan pun bervariasi. Akan tetapi, taburan yang paling digemari adalah cokelat dan cokelat keju.

Cara penyajiannya pun unik. Pisang plenet yang telah diberi taburan itu lalu ditumpuk sebanyak tiga tumpuk, lalu dibungkus dengan menggunakan daun pisang.

Prita Anjani, salah seorang pengunjung Kota Semarang menjajal cemilan yang merupakan kuliner lawas kota ini di salah satu lapak di Jalan Gajahmada Kota Semarang. Perempuan berusia 22 tahun ini mengaku baru pertama kalinya menjajal pisang plenet, meskipun telah mengunjungi Kota Semarang beberapa kali.

Perempuan asal Jakarta ini menyebut cemilan pisang plenet merupakan cemilan yang unik. "Bentuknya pipih begitu kan, karena diplenet katanya. Rasanya kerasa banget bakarnya," ungkap Prita.

Lebih detail dia mengungkapkan, rasa bakarnya terasa pada bagian pinggiran pisang. Bagian itu pula yang memiliki tekstur yang lebih keras akibat pembakaran.

Perempuan yang baru saja lulus di salah satu universitas di Jakarta itu mengungkapkan cemilan ini mengenyangkan. Sehingga cocok dimakan sebagai makanan penutup pada saat malam hari.

Meskipun taburannya cokelat meses yang memiliki rasa manis, Prita menyebut rasa pisang plenet memiliki rasa yang tak kemanisan. Artinya, rasanya tak membuat mulutnya eneg karena terlalu manis.

Terlebih, cara penyajiannya yang menggunakan daun pisang, memberikan aroma daun pisang yang menyegarkan. "Wangi daun pisangnya berasa banget, jadi bikin nafsu makan meningkat," jelas dia.

Selain taburan cokelat meses dan keju, pisang plenet juga disajikan dengan taburan selai yang lain seperti nanas. Satu porsi pisang plenet yang memiliki tiga tumpuk pisang itu, dibanderol dengan harga Rp 5.000 sampai Rp 6.000.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement