Senin 03 Jun 2019 20:08 WIB

Pedagang Selongsong Ketupat Dadakan Mulai Bermunculan

Pedagang selongsong ketupat dadakan mulai bermunculan di Kota Purwokerto.

 Pedagang menggelar kulit ketupat--ilustrasi (Republika/ Wihdan).
Pedagang menggelar kulit ketupat--ilustrasi (Republika/ Wihdan).

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Pedagang selongsong ketupat dadakan mulai bermunculan di berbagai sudut kota Purwokerto, Jawa Tengah. Salah satunya di tepi Jalan Gatot Subroto depan Pasar Manis pada H-2 Lebaran 2019.

"Saya baru mulai jualan di sini hari ini," kata Suripah saat ditemui di depan Pasar Manis Purwokerto, Senin (3/6).

Baca Juga

Dia mengaku selalu berjualan selongsong ketupat dadakan di Purwokerto setiap menjelang Lebaran. Menurut Suripah, beberapa anak dan cucunya juga ikut membantu berjualan selongsong ketupat tersebut. Bahkan, beberapa tetangga juga berjualan selongsong ketupat.

"Alhamdulillah, Lebaran tahun kemarin lumayan ramai yang beli. Saya bawa keluarga sebanyak tujuh orang untuk membantu membuat selongsong ketupat ini," kata wanita asal Desa Pejerukan Banyumas ini.

Selongsong ketupat buatannya dijual seharga Rp 7.000 per ikat dan berisi 10 selongsong. "Kalau ukurannya kecil ya Rp 6.000 per ikat," katanya.

Salah seorang cucu Suripah, Mei, mengatakan, janur kelapa yang digunakan untuk membuat selongsong ketupat dibeli dengan harga Rp 11 ribu per pelepah. "Kami beli janur karena tanaman kelapa yang kami miliki belum tentu ada yang bisa dibuat selongsong ketupat," katanya.

Mei mengaku bisa menyelesaikan satu buah selongsong ketupat dalam dua menit. Kemampuan tersebut bisa dimiliki karena Mei telah berlatih sejak kecil.

Salah seorang pembeli bernama Anugrah mengaku terbantu dengan adanya pedagang selongsong ketupat dadakan menjelang lebaran. "Selama ini memang ada yang jualan ketupat, tapi alangkah nikmatnya kalau merebus sendiri. Untungnya ada yang jualan selongsong ketupat, jadi saya bisa beli dan nanti istri tinggal memasaknya," ujar Anugrah.

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement