REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sepekan setelah Hari Raya Idul Fitri, masyarakat Jawa Timur biasanya mengadakan Lebaran Ketupat. Artinya, setiap umat Muslim akan memasak ketupat di rumahnya masing-masing.
Penyajian ketupat di Indonesia terutama di Pulau Jawa selalu identik dengan campuran opor ayam. Atau, dapat juga dikonsumsi dengan rawon daging seperti di Malang. Menu-menu penyajian ini dapat dinikmati sesuai pilihan selera masing-masing.
Selain penyajian tersebut, adapula olahan ketupat khas lainnya di Malang Raya. Ialah oyek yang sekilas penampilannya mirip dengan bumbu kacang. Jika dipadukan dengan potongan ketupat, maka olahannya hampir serupa dengan ketoprak di Jakarta.
Ketupat bumbu oyek terdiri dari berbagai campuran bahan yang mudah ditemukan. Selain potongan ketupat dan siraman bumbu oyek, olahan ini memasukkan rebusan toge dan tahu goreng. Adapula potongan seledri, bawang goreng dan kerupuk di dalamnya.
Sementara ihwal bumbu oyek, Warga Malang, Sumarli (44) mengungkapkan, bahan tersebut sebenarnya sangat mudah. Bahan-bahannya hanya terdiri dari bumbu kacang, petis, gula merah, air, bawang dan cabai. Lalu tak lupa memasukkan unsur parutan kelapa yang biasa disebut koya.
"Bumbunya diblender dan semuanya nanti dikasih air di atas wajan sampai mengental," kata ibu dari dua anak ini.
Warga Kota Malang, Lyla mengaku baru pertama kali merasakan ketupat oyek khas di kediaman rekannya di Tumpang, Kabupaten Malang. "Baru rasain yang khas ini pas silaturahim," kata perempuan berhijab ini.
Bumbu oyek sebenarnya bukan hal baru bagi Lyla. Di Kota Malang terdapat menu serupa, tapi tidak selengkap oyek di wilayah Tumpang. Oyek di daerahnya lebih menyerupai bumbu petis. Bahkan, terkadang dia menemukan oyek dengan bahan kacang semata.
Oyek yang diicip Lyla kali ini agak berbeda pada umumnya. "Beda sama dengan bumbu rujak, ketoprak dan gado-gado meski ada kacang. Ada gurih yang buat beda karena koya kelapa itu," kata dia.