REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bubble tea, minuman yang cukup populer di sebagian kalangan masyarakat, belakangan menjadi sorotan terutama mengenai kandungan gizinya. Lalu, apakah minuman ini memang tak menyehatkan tubuh?
Seperti dilansir laman Livestrong, bubble tea ternyata tak terlalu bergizi. Akan tetapi, teh mengandung antioksidan yang dapat membantu menurunkan risiko penyakit jantung dan kanker.
Bubble atau butiran mutiara dalam minuman terbuat dari tapioka. Lalu untuk menghasilkan rasa manis, gula dan terkadang susu kental manis kerap ditambahkan.
Butiran tepung tapioka atau bubble dituang ke segelas minuman.
Gula inilah yang membuat minuman ini tinggi kalori sehingga membuat bubble tea sulit masuk ke dalam kategori diet sehat. Biasanya, satu porsi bubble tea mengandung setengah cangkir mutiara berbahan tapioka, seperempat cangkir gula, dan seperdelapan cangkir susu kental manis.
Itu artinya, minum segelas bubble tea berarti sama dengan menambahkan 453 kalori ke dalam diet Anda. Sementara itu, batas aman konsumsi gula tambahan menurut Asosiasi Jantung Amerika adalah enam sendok teh untuk perempuan dan sembilan sendok teh untuk pria per hari.
Sebenarnya, ada cara agar bubble tea bisa sedikit lebih menyehatkan. Caranya, coba ganti gula biasa dengan menggunakan satu sendok makan brown sugar.
Lalu, tukar susu kental manis dengan susu rendah lemak serta santan. Dengan begitu, kalori bubble tea sekitar 150 per porsi.