REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tradisi minum teh yang kini dikenal luas di Indonesia dibawa dari pemerintah kolonial Belanda. Berdasarkan sejarah, tradisi minum teh masuk ke nusantara, khususnya di Pulau Jawa, melalui interaksi dengan pedagang China pada abad ke-17.
Pakar teh Ratna Somantri mengatakan ada standar cita rasa teh berkualitas di pulau Jawa adalah manis atau legit serta kental. "Legit kental memiliki makna filosofis sesuatu yang menunjukkan kesempurnaan dan keaslian yang mampu mempererat persahabatan yang jujur dan sesungguhnya. Para leluhur kita telah memaknai tradisi minum teh dengan nilai-nilai yang sangat positif dan mendalam," jelas Ratna Somantri akhir pekan ini.
Kebiasaan minum teh di Indonesia memiliki fungsi sosial yaitu untuk bersosialisasi, ngobrol dan berdiskusi. Agar wangi teh lebih enak, biasanya kuncup melati ditambahkan di dalam ramuan teh.
Ini disebabkan daun teh yang beredar di kalangan masyarakat Indonesia bukan kualitas terbaik. Daun teh berkualitas tinggi umumnya diekspor ke Eropa. Rasa teh yang khas pada masa itu adalah kental, sepet, serta beraroma melati.
OT Group meluncurkan produk teh dalam kemasan yang mengutamakan cita rasa tersebut dengan nama Legit Kental. "Kami melihat pasar teh dalam kemasan ini masih cukup potensial, tentunya dengan menghadirkan produk yang unik dan cocok dengan selera konsumen Indonesia. Untuk itulah OT Group meluncurkan produk Legit Kental, teh dalam kemasan premium yang digali dari akar tradisi masyarakat Indonesia," kata Harianus Zebua, Head of Corporate and Marketing Communication OT Group.