Senin 29 Jul 2019 14:24 WIB

Hokben Kenalkan Menu Baru Olahan Salmon

Hokben menghadirkan menu Salmon Guriru

Rep: MGROL/ Red: Christiyaningsih
Salmon Guriru
Foto: Republika/MGROL
Salmon Guriru

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu jenis ikan yang memiliki sumber protein berkualitas, kaya lemak sehat omega 3, serta vitamin dan mineral adalah salmon. Untuk menjawab kebutuhan gaya hidup sehat masyarakat saat ini, Hokben menghadirkan menu Salmon Guriru.

Menu ini dinamakan guriru yang artinya grill. Salmon Guriru disajikan dengan cara dipanggang dengan saus teriyaki khas Hokben yang berbeda dengan saus lain. Salmon Guriru dihadirkan berdasarkan riset pada pelanggan yang ternyata menginginkan menu ikan ada di Hokben.

Baca Juga

Sajian ini direkomendasikan untuk makan di tempat. Hal ini karena salmon memang biasa disajikan saat masih segar. Salmonnya pun langsung diimpor dari Norwegia yang memang dikenal sebagai penghasil salmon.

“Itu tantangannya. Kualitas lebih terjamin kalau dimakan langsung. Walaupun ada saja yang minta dibungkus untuk dibawa pulang. Salmon ini pun nggak ada di display, jadi sesuai pesanan. Tapi kita usahakan 3-5 menit pelanggan bisa langsung menikmati sajian ini,” ujar Fransisca Lucky, Marketing Communication Group Head PT Eka Bogainti (Hokben).

Fransisca menambahkan, saat ini memang tidak semua orang menggemari salmon. Hal ini karena harga ikan tersebut yang cukup tinggi. “Penggemarnya masih segmented kan. Tapi yang penggemar salmon merasa cocok dengan salmonnya Hokben ini,” ujarnya.

Salmon Guriru dilengkapi dengan salad dan irisan lemon. Saladnya pun diberikan pilihan dressing mayonaise original legendaris Hokben, Goma (Wijen), dan Shiza (Caesar). Karena orang indonesia biasanya makan menggunakan nasi, sajian ini pun bisa pula dilengkapi nasi.

Menu ini baru tersedia di 23 store Hokben Jabodetabek sejak 13 Juli 2019. Sajian ikan terbaru ini dibanderol dengan harga Rp 80 ribu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement