Jumat 09 Aug 2019 21:00 WIB

Kampoeng Legenda Ajak Kenali Kuliner Legendaris Nusantara

Aneka kuliner tradisional dari berbagai daerah hadir di acara Kampoeng Legenda

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Christiyaningsih
Kedai Kopi Tak Kie menjadi salah satu pengisi stan kuliner Kampoeng Legenda di Mal Ciputra.
Foto: dok Republika
Kedai Kopi Tak Kie menjadi salah satu pengisi stan kuliner Kampoeng Legenda di Mal Ciputra.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Aneka kuliner tradisional dari berbagai daerah hadir di acara Kampoeng Legenda di Mal Ciputra, Grogol, Jakarta Barat. Kampoeng Legenda menghadirkan langsung makanan tradisional dari daerah asalnya.

Direktur Mal Ciputra Jakarta Rusly Agus Aryanto menjelaskan acara Kampoeng Legenda bertujuan menjadi ajang melestarikan budaya Indonesia. Dengan itu, generasi muda bisa mengetahui berbagai kuliner legendaris.

Baca Juga

“Ini bentuk partisipasi kami melestarikan budaya yang dimiliki bangsa kita. Kalau tak dilestarikan, nanti punah. Kan sayang,” kata Rusly dalam peluncuran acara Kampoeng Legenda 2019 di Mal Ciputra Jakarta, Kamis (8/8).

Upaya melestarikan kuliner legendaris itu merupakan bentuk kerja sama antara Mal Ciputra Jakarta dengan Jiiscomm Culinary. Awalnya, acara Kampoeng Legenda bertujuan untuk mengajak generasi muda mencintai budaya, salah satunya kuliner nusantara.

Namun, kini Kampoeng Legenda juga menjadi obat kangen bagi pecinta kuliner nusantara yang ingin menikmati makanan dari daerah asalnya. Dengan begitu, pecinta kuliner tak perlu jauh-jauh datang ke daerah asalnya.

“Kalau mau nyoba yang terkenal harus ke daerahnya kan. Makanya kami menyelenggarakan di tahun keenam ini, menghadirkan langsung pemilik dan pembuatnya,” ujar Rusly.

Dalam penyelenggaraan yang keenam ini, Kampoeng Legenda menghadirkan 80 gerai makanan legendaris nusantara ke Mal Ciputra Jakarta. Ada agenda berbeda pada penyelenggaraan tahun ini.

Tahun ini Mal Ciputra Jakarta mengajak pengunjung membudayakan buang sampah sendiri. Panitia menyediakan banyak tempat sampah yang mudah dijangkau pengunjung untuk membuang sampah.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement