Rabu 21 Aug 2019 07:32 WIB

Cermati Ini Sebelum Memilih Wajan

Ada banyak bahan dan ukuran wajan yang bisa dipilih.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Memasak menggunakan wajan antilengket
Foto: flickr
Memasak menggunakan wajan antilengket

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penggorengan memiliki jenis yang berbeda. Pemisahan ini dibuat berdasarkan bahan dan ukuran penggorengan yang merujuk pada masakan yang akan dibuat.

Setiap jenis penggorengan tentu memiliki efek yang berbeda-beda pada masakan. Agar tidak terjadi kesalahan dalam memilih, sebaiknya kenali dulu ukuran bahan penggorengan yang digunakan, sehingga ini bisa membantu proses memasak dengan sempurna.

Baca Juga

Ukuran

Penggorengan satu ukuran tidak ada di dunia ini, tugas memasak yang berbeda membutuhkan ukuran khusus. Agar terlalu berlebihan untuk menggoreng sebutir telur, maka hindari menggunakan wajan 12 inci atau ketika ingin membuat nasi goreng untuk seluruh anggota keluarga, hindari wajan 6 inci.

Bagi kebanyakan orang, yang terbaik adalah memiliki dua ukuran wajan, wajan besar dengan ukuran 10 atau 12 inci. Sedangkan tugas-tugas lain yang lebih ringan dengan wajan 8 inci yang lebih kecil.

Bahan

Selain ukuran, bahan wajan pun perlu diperhatikan. Kebanyakan dapur di rumah memiliki wajan antilengket, dan ini memang kunci aman yang paling berguna dalam memasak.

Tapi, coba perhatikan, banyak jenis wajan lain yang dijual di pasaran. Untuk memahaminya, berikut ini beberapa jenis bahan pembuat wajan.

Aluminium

Menggunakan jenis wajan alumunium sangat tidak direkomendasikan. Wajan ini ringan dan cepat panas, namun tidak dapat digunakan pada kompor induksi dan tidak memiliki distribusi panas.

Jenis ini juga reaktif terhadap bahan-bahan asam seperti tomat, sehingga tidak bisa digunakan untuk memasak apa saja. Ketika menggunakan wajan aluminium, disarankan untuk melapisinya dengan antilengket atau wajan stainless steel tiga lapis yang memiliki aluminium  dalam lapisannya.

Antilengket

Ada dua jenis panci antilengket, panci aluminium dengan lapisan PTFE atau dikenal dengan istilah Teflon dan panci aluminium anodized keras. Kedua lapisan menghasilkan permukaan yang licin yang mencegah makanan lengket, meskipun menggunakan sedikit minyak.

Dengan lapisan antilengket ini sangat ideal untuk membuat makanan yang lembut seperti ikan, telur, pancake atau crepes. Di sisi lain, permukaan antilengket itu tidak bisa dipanaskan hingga suhu terlalu panas dan membuat makanan memiliki perubahan warna keemasan yang terkadang mempercantik tampilan hidangan.

Di samping itu, wajan jenis ini pun sangat mudah tergores dan rusak, menggunakan peralatan logam dapat menggores pelapis. Untuk itu disarankan menggunakan spatula plastik dan silikon, atau dari bahan kayu.

Keramik

Wajan antilengket ini dilapisi dengan gel berbasis silika yang terbuat dari pasir, menciptakan permukaan antilengket yang licin tanpa menggunakan lapisan kimia. Penggunaan wajan ini dilaporkan kurang tahan lama dan memiliki umur yang lebih pendek. Untuk memasak dengan suhu yang tinggi pun, wajan tidak disarankan untuk digunakan.

Pemilihan spatula pun penting, seperti teflon. Wajan ini akan mudah rusak ketika sembarangan menggunakannya, termasuk tidak bisa dimasukan dalam oven.

Stainless steel

Stainless steel adalah bahan penggorengan serba guna yang hebat, meskipun  bukanlah penghantar panas yang baik. Carilah panci tiga lapis atau banyak lapis yang dibuat dengan menggabungkan banyak lapisan logam, biasanya stainless steel, aluminium, dan terkadang tembaga.

Dengan banyak lapisan, wajan tersebut sering kali lebih berat daripada panci berlapis tunggal, hanya saja, beratnya masih lebih ringan dari besi tuang. Panci stainless steel sangat ideal untuk membakar daging, membuat saus, dan memasak makanan di oven. Hal yang perlu diperhatikan dalam menggunakan panci ini ketika menggunakan suhu tinggi, sering kali akan membuat warna panci berubah.

Besi tempa

Mudah ditemukan wajan penggorengan besi cor tanpa lapisan dan enamel. Versi yang murni dan tidak dilapisi perlu mendapatkan sentuhan tambahan, sehingga coba untuk cari yang berenamel, sehingga membuatnya tidak reaktif terhadap makanan asam.

Panci ini sangat fleksibel karena tidak lengket seperti Teflon atau keramik. Namun, dapat digunakan kapan saja seperti stainless steel.

Tapi, wajan ini memiliki bobot yang cukup berat di bandingkan jenis lainnya. Pemanasan terhadap makanan pun sering kali tidak merata dan rentan terhadap karat jika tidak dirawat dengan benar, dilansir dari Taste of Home.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement