Senin 02 Sep 2019 09:13 WIB

Makanan Terlalu Pedas Hilangkan Rasa Asli

Takaran pedas yang tepat tidak akan menutupi rasa asli makanan.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Indira Rezkisari
Makanan pedas.
Foto: dok Republika
Makanan pedas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tren makanan pedas akan terus bergulir meski dengan bentuk yang berbeda. Dari pedas yang masih bisa dinikmati lidah, hingga pedas yang terkadang justru membahayakan kesehatan.

"Memang banyak yang makan seperti itu, sebenarnya sesuai selera, tapi seharusnya pedas ini complement rasa," ujar Chef Yuda Bustara.

Baca Juga

Takaran pedas yang tepat bagi Chef Yuda adalah tingkat yang tidak akan menutupi rasa makanan yang disantap. Rasa pedas hanya menjadi penambah selera nafsu makan, bukan malah menghilangkan rasa asli dari hidangan tersebut.

Terlebih lagi, Chef Yuda mengatakan, dia berasal dari Jawa, sehingga makanan yang biasanya disantap tidak memiliki cita rasa pedas yang berlebihan. Untuk itu, dia memilih pedas yang pas ketika menambahkan saus atau sambal ke dalam hidangan yang dimakan atau dibuatnya.

"Karena kayak mi instan pedas banget ini malah menghasilkan rasa yang pahit dan menghilangkan rasa originalnya," ujar  lulusan Taylor’s College dan Universite Le Mirail School of Hospitality & Tourism, Malaysia itu.

Chef Yuda mengatakan, di samping mempengaruhi kondisi kesehatan, pedas yang terlalu menyengat lidah, tenggorokan, dan perut ini pula menghasilkan rasa pahit. Tidak ada kenikmatan lain selain rasa pahit dan panas yang dihasilkan dari pedas yang berlebihan.

Meski begitu, Chef Yuda menyadari, masyarakat Indonesia akan tetap menggemari makanan pedas yang cukup menyiksa. Hanya saja, kondisi itu biasanya hanya untuk sekali-kali waktu saja, bukan menjadi hidangan harian.

Konsumsi pedas yang benar dengan takaran yang tidak membuat perut sakit tapi akan lebih dipilih oleh masyarakat. Hidangan seperti mi ekstra pedas atau bakso setan dan lain sebagainya sebatas menjadi hidangan petualangan semata.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement