Senin 28 Oct 2019 14:13 WIB

Cara Mengetahui Kualitas Ayam Mentah yang tidak baik

Waspadai jika ayam sudah berubah warna bahkan berlendir.

Rep: Puti Almas/ Red: Indira Rezkisari
Daging ayam.
Foto: Flickr
Daging ayam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ayam menjadi makanan yang disukai banyak orang di seluruh dunia. Namun, ayam juga menjadi makanan nomor satu yang berpotensi menyebabkan keracunan.

Keracunan terjadi karena kualitas ayam mentah yang sudah tidak baik. Dilansir dari Reader's Digest, USDA atau Departemen Keamanan dan Inspeksi Makanan di Departemen Pertanian Amerika Serikat (AS) serta ahli gizi memberikan beberapa saran untuk mengetahui apakah ayam mentah berada dalam kondisi buruk dan tidak layak untuk dikonsumsi.

Baca Juga

Periksa tanggal

Memeriksa tanggal yang tertera dalam produk ayam adalah langkah pertama untuk melihat apakah itu aman dikonsumsi. Jika sudah mlewatu tanggal yang dicetak pada kemasan, kualitasnya tidak terlalu baik, meski masih bisa digunakan.

USDA merekomendasikan ayam mentah untuk dimasak dalam satu atau dua hari dari tanggal yang tertera di kemasan. Namun, saran ini bisa berbeda untuk setiap jenis daging, jadi perhatikan juga berapa lama produk disimpan di lemari es.

Gunakan indera

Gunakan panca indera, mulai dari mata, hidung, dan jari sebelum mengonsumsi ayam yang mungkin sudah dalam kondisi tidak baik. Ayam mentah yang masih segar biasanya memiliki bau yang sangat samar dan ringan.

Namun, saat dalam kondisi yang sudah buruk, ayam mentah berbau asam. Bahkan, ketika sudah benar-benar rusak, ayam mentah berubah warna, dari merah muda menjadi abu-abu.

Ayam yang busuk akan berlendir dan lengket. Karena itu, saat berada di supermarket, periksa dengan teliti, seperti ketika disentuh, produk ayam masih terasa dingin.

Untuk mengetahui apakah ayam yang dimasak ternyata sudah dalam kondisi tidak baik, gunakan panca indera untuk memeriksanya. Beberapa tanda diantaranya adalah bau busuk, berlendir, dan perubahan warna dari putih atau cokelat ke abu-abu, kehijauan, atau berjamur.

Menurut Malina Malkani, juru bicara untuk Akademi Nutrisi dan Diet AS, daging yang sudah berubah warna adalah tanda utama bahwa itu sudah tidak boleh dikonsumsi sama sekali. Keracunan bisa terjadi, jika Anda tetap mencoba memakannya, karena berpikir kondisi itu tidak terlalu berpengaruh.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement