Jumat 01 Nov 2019 12:39 WIB

Mengenal Gizi Ikan Tilapia

Ikan tilapia memiliki kandungan protein lebih besar dari ikan lainnya.

Rep: Noer Qomariah K/ Red: Indira Rezkisari
Ikan tilapia masak asam pedas.
Foto: Republika/Noer Qomariah K
Ikan tilapia masak asam pedas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Ikan tilapia, yang dikenal luas sebagai ikan nila, mungkin masih belum begitu populer dibandingkan ikan-ikan lainnya. Namun, ternyata nilai gizi daging ikan tilapia sangat tinggi.

Menurut ahli bioteknologi makanan, Dr Ing Dase Hunaefi, daging ikan tilapia memiliki kandungan protein yang jauh lebih besar daripada ikan lainnya.

Baca Juga

“Proteinnya bisa sampai kurang lebih 34 persen. Ikan yang lain hanya 20 persen,” ujar Dr. Ing dalam acara pengumuman kompetisi resep Fillet Naturally Better Tilapia di Culinaria Modena Indonesia, Jakarta, pekan ini.

Selain protein, daging ikan tilapia tergolong memiliki omega enam dan omega tiga yang seimbang. “Tidak boleh melebihi dari 0,81 rasionya (antara omega enam dan omega tiga). Nah Tilapia ini pas di kisaran misalkan 0,6 rasio antara omega enam dan omega tiganya,” katanya.

Dari hasil analisa laboratorium, Dr. Ing menuturkan, daging ikan tilapia mengandung mineral seperti fosfor dan kalium, vitamin D, dan asam amino essensial. Seperti yang diketahui fosfor sangat baik untuk tulang, sementara kalium berfungsi untuk mengangkut nutrisi ke sel-sel tubuh.

Vitamin D sangat penting untuk menjaga kesehatan tulang. Asam amino esensial, Dr. Ing menuturkan, yang ada di daging ikan tilapia cukup lengkap. Yaitu, histidine, isoleucine, leucine, methionine, phenylalanine, threonine, tryptophan, valine, dan lysine.  Pun, daging ikan tilapia mengandung karbohidrat sebanyak dua persen.

Senior Marketing Manager Regal Springs Indonesia Ratna Yudythia mengungkapkan ikan tilapia tidak berbau amis karena bukan jenis ikan laut. Daging ikan tilapia juga bebas bau tanah dan memiliki kualitas yang baik apabila dibudidayakan secara bertanggung jawab.

Yakni dibudidayakan di air yang dalam, jernih, berarus kencang, serta diberi pakan terapung dari bahan-bahan nabati.

“Pakan harus terapung karena supaya pakannya tidak turun ke dasar bercampur dengan lumpur. Jadi ikan makannya di atas,” ujar Ratna.

Sisi lain, ikan tilapia memiliki tekstur yang empuk dan tidak lembek sehingga ia bisa dimasak dengan berbagai cara. Ikan ini juga aman dikonsumsi oleh bayi sebagai makanan pendamping ASI.

“Dia (daging ikan tilapia) bisa dimasak lalu digabung dengan berbagai macam bumbu dan jenis makanan lainnya. Jadi (daging ikan tilapia) itu rasanya datar tapi begitu dimasukkan bumbu (rasanya) jadi kuat,” katanya.

Ikan tilapia bisa diolah menjadi berbagai menu. Salah satunya tilapia asam pedas.

Untuk membuatnya diperlukan bahan 200 gram fillet tilapia, kaldu udang, bumbu halus yang terdiri dari cabai merah, cabai rawit, bawang merah, bawang putih, dan ketumbar, asam sunti, air perasan jeruk nipis, garam, lada, belimbing wuluh, dan minyak untuk menggoreng daging ikan tilapia.

Brand Ambassador Regal Springs Naturally Better, Chef Norman Ismail memulai dengan menggoreng daging ikan tilapia. Sebelumnya ikan tersebut sudah dibumbui dengan garam dan lada. Setelah matang kedua sisinya, tiriskan.

Untuk kuah asam pedasnya, tumis bahan halus sampai berbau wangi. Kemudian masukkan kaldu udang dan asam sunti. Aduk hingga rata.

Selanjutnya, masukkan daging ikan tilapia ke dalam kuah asam pedas tersebut. Masak dengan api kecil dan tambahkan potongan belimbing wuluh. Terakhir tambahkan air perasan jeruk nipis.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement