Selasa 24 Dec 2019 05:07 WIB

Kopi Janji Jiwa Siap Go International Tahun Depan

Di Indonesia, Janji Jiwa berhasil membuka 700 kedai kopi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Kopi Janji Jiwa berencana go international tahun 2020.
Foto: Instagram @kopijanjijiwa
Kopi Janji Jiwa berencana go international tahun 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah berhasil membuka 700 kedai kopi di Indonesia, Kopi Janji Jiwa berencana untuk go internasional di tahun 2020. Kedai kopi yang identik dengan sajian kopi susu gula aren ini, bakal melebarkan sayapnya ke negara-negara di Asia Tenggara.

"Untuk negaranya masih rahasia. Tapi yang pasti di Southeast Asia dulu," ungkap CEO dan Founder Kopi Janji Jiwa Billy Kurniawan di Central Park Jakarta, Senin (23/12).

Baca Juga

Untuk go internasional, salah satu yang sudah dipersiapkan secara matang adalah kualitas dan keamanan dari bahan baku. Saat ini semua bahan baku kopi, kata Billy, telah mengantongi sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) serta sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

"Baru bahan baku yang sudah ready, tapi yang sekarang kami siapkan adalah masalah teknis di sana (negara tujuan)," kata Billy.

Menurut Billy, nantinya Janji Jiwa bakal menghadirkan varian kopi dan menu khusus yang disesuaikan dengan selera masyarakat lokal setiap negara. Janji Jiwa juga akan memerhatikan takaran penyajian bahan baku di setiap gelas kopi, dengan mempertimbangkan kadar manis serta citarasa kopi yang cocok dilidah masyarakat lokal negara tujuan.

"Meski masih di Asia Tenggara, tapi menurut aku toleransi rasa manis setiap negara ada perbedaan. Dan untuk citarasa kopinya, kan di Indonesia kopinya very bold sedangkan di negara lain kan belum tentu. Jadi apapun itu kita harus bikin menu yang sesuai dengan citarasa orang di sana," kata Billy.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement