Jumat 24 Jan 2020 02:33 WIB

Bakso Ikan Telur Asin Ahan Goda Selera Petualang Kuliner

Bakso ikan telur Asin Ahan terbuat dari daging ikan ekor kuning.

Rep: MG 03/ Red: Reiny Dwinanda
Bakso ikan telur asin Ahan.
Foto: MG03
Bakso ikan telur asin Ahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kuliner khas Kota Pontianak, bakso ikan telur asin, sepintas tampilannya memang seperti bakso pada umumnya. Tetapi, di balik itu, bakso Ahan memiliki perbedaan rasa yang khas.  

Bola-bola daging, sedikit mie dan kuah Asan menjadi spesial dengan ikan pilihannya, yakni ikan ekor kuning. Tekstur ikan ekor kuning berbeda dengan ikan lainnya.

Baca Juga

"Ikan ekor kuning ini kalau dibikin bakso akan menghasilkan tekstur yang lebih garing, rasa ikannya tidak begitu kuat, dan rasanya tidak begitu amis,” ujar Hardy, pemilik kedai bakso ikan asin Asan.

Dalam satu mangkok bakso Asan terdapat bihun, tahu, kacang, dan tentunya bakso. Sebagaimana namanya, salah satu baso yang ada dalam mangkok berisi telur asin.

Menurut Hardy, yang dipakai kuning telurnya saja. Ia menjelaskan, kombinasi antara kuning telur asin dan daging ikan membuat keduanya bersatu, menghasilkan rasa yang berbeda.

“Kadang kalau telur asin kan ada sedikit amisnya, begitu dipadu dengan rasa ikan yang agak tawar, aroma ikan tersebut jadi terangkat lagi. Dan juga menghasilkan rasa yang unik,” ujarnya saat berpartisipasi di festival kuliner Imlek di Mall Ciputra Jakarta, pekan lalu.

Baso ikan telur asin Ahan biasanya disuguhkan dilengkapi beberapa irisan cabe rawit, yang tentunya untuk menambah pedas, khususnya bagi mereka yang merasa tidak cukup menggunakan sambal seperti biasanya. Kuahnya yang segar dengan tambahan sedikit jeruk nipis membuat sajian ini bisa dinikmati kapanpun, baik untuk makanan utama, ataupun sekadar cemilan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement