REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Akhir-akhir ini di Indonesia diramaikan dengan berita munculnya kerajaan-kerjaan baru. Mulai dari Kerajaan Agung Sejagat di Purworejo, kemudian muncul kerajaan lain, yakni Sunda Empire di Bandung, King of the King di Tangerang dan juga Kesultanan Selako di Tasikmalaya. Belakangan, media sosial Youtube juga kembali diramaikan dengan keberadaan Kerajaan Rakyat Nusantara.
Lalu di Jakarta tepatnya di bilangan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sebuah kerajaan baru juga muncul. Namanya Kerajaan Kesotoan Nusantara. Ini merupakan resto soto yang dijalankan bersama oleh Ali Ashar yang merupakan pemilik Soto Mat Tjangkir, Ariani selaku pemilik Soto Safer Boyolali Kencana Loka, dan Ubaidilah Saleh yang merupakan pemilik Soto Kauman Ekspress. Ketiganya punya harapan besar terkait bisnis soto
Deklarasi Kesotoan Nusantara ini akan dilakukan Ahad (2/2) besok. Penanggalan tersebut dipilih karena cukup unik yakni jika ditulis secara digital tertera 02022020. Wali Soto Nusantara, Ubaidillah Saleh mengatakan tanggal tersebut sengaja dipilih agar mudah diingat oleh masyarakat.
Dalam bekerja sama, ketiganya tak mengusung bendera soto masing-masing. Mereka memutuskan untuk membuat bisnis Soto Seger Boyolal dengan visi menyegarkan lidah dan menyegarkan Indonesia.
Menurut Ubay, Soto Seger Boyolali Hj Amanah diharapkan bisa menjadi ikon soto terbesar di Indonesia. "Jadi target kami ialah menghadirkan soto yang enak dinikmati sekaligus menjadi ikon soto terbesar di Indonesia,” ungkap Ubay.
Deklarasi Soto Nusantara ini akan diramaikan gegap gempita para pendukungnya, salah satu dari pasukan berkuda. Mereka akan berpakaian adat berkumpul dan mendengarkan pidato dari Sang Wali, pemimpin tertinggi dari Kerajaan Kesotoan Nusantara.
Sebagai wali soto, Ubaidilah mengatakan berbeda dengan kerajaan yang belakangan bermunculan, pendirian Kerajaan Kesotoan Nusantara bertujuan untuk mengangkat harkat dan martabat soto di tanah Nusantara.
“Jadi Kerajaan Kesotoan ingin mengangkat soto yang memilliki lebih dari 70 lebih varian di berbagai daerah bersatu melawan brand-brand asing yang mulai digemari masyarakat Nusantara. “Harapan kami dengan didukung oleh seluruh rakyat nusantara, brand soto bisa bersaing bukan hanya di kancah lokal namun juga global,” ujar Ubay dalam siaran pers yang diterima Republika.co.id, Sabtu (1/2).
Ubay mengatakan, Kerajaan Kesotoan memiliki visi menyegarkan anak bangsa, dengan membuka lapangan kerja seluas-luasnya dan melayani para rakyat dengan sepenuh hati. Dengan mengusung tagline 'soto nusa soto bangsa', ia berharap rakyat bisa berbondong-bondong menyantap soto walau berbeda suku berbeda adat dan agama. "Karena bersoto kita teguh bercerai kita runtuh," ujarnya.