REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Founder dari Indonesia Tea Institute, Ratna Somantri, mengatakan, banyak anak muda yang mulai melirik minuman teh. Pasalnya, ada sebutan tea is a new coffee di kalangan anak muda.
“Ada fenomena tea is a new coffee,” kata dia dalam acara BrewFast 2020 di Jakarta Selatan, beberapa waktu lalu.
Menurut dia, anak muda memang suka hal baru baru. Terlebih, minuman teh sangat familiar dengan lidah orang Indonesia. Namun yang paling dibutuhkan dari minuman teh adalah inovasi mengelola teh.
“Banyak tren menarik yang fleksibel dan dinamis tentang teh,” ujar dia.
Bahkan, dia melanjutkan, berdasarkan hasil survei yang menghubungi 500 responden milenial, sebanyak 60 persen mengatakan lebih suka disajikan minuman teh. Menurut dia, survei itu menunjukkan bahwa peluang bisnis teh sangat besar.
Ratna mengatakan, Indonesia Tea Institute mengajarkan berbagai jenis teh dan dasar-dasar mengolah teh. Pengetahuan itu bisa menjadi bekal peserta membuat bisnis teh.
“Karena prinsipnya lebih ke mengajar. Saya senang ketika murid bisa punya brand atau kedai sendiri,” kata Ratna.
Ratna beranggapan teh Indonesia membutuhkan banyak dukungan agar terus berkembang. Itu sebabnya perlu ada upaya promosi terus-menerus agar teh bisa mendapat tempat di negeri sendiri.
Selain itu, upaya kreatif dan inovatif dibutuhkan untuk membuat teh Indonesia menarik bagi milenial dan gen Z.