Jumat 28 Feb 2020 02:49 WIB

Icip-Icip Fajitas di The Front Room

The Front Room menyediakan fajitas yang rasanya memanjakan lidah.

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Reiny Dwinanda
Fajitas di The Front Room. Restoran ini menawarkan hidangan Asia dan Western.
Foto: Rahma Sulistya/Republika
Fajitas di The Front Room. Restoran ini menawarkan hidangan Asia dan Western.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKART -- The Front Room Bistro yang baru saja dibuka pada 6 Februari 2020 lalu menyajikan ragam makanan dan minuman yang terinspirasi dari belahan benua Asia, Eropa, hingga Amerika. Mengusung tema Asian-Western comfort food, sajian makanan The Front Room akan sangat memanjakan lidah para pelanggan yang datang.

Comfort everyday dining, kami sajikan masakan Asia dan Western food," ungkap Founder The Front Room, Widji Darmawan, saat pembukaan The Front Room di Senopati, Jakarta Selatan.

Baca Juga

Widji menyebut, nasi goreng lidah menjadi salah satu menu unggulan The Front Room.  Bagaimana dengan harga makanannya secara umum?

Widji mengklaim, harganya sesuai dengan dan cita rasa makanannya. Walaupun ada beberapa makanan yang terbilang cukup mahal, namun kualitasnya memang terjamin, sebagian merupakan bahan makanan impor.

"Tapi kami tidak pasang harga terlalu tinggi (untuk steak). Lalu ada juga menu dengan harga terjangkau," kata Widji.

Republika.co.id mendapat kesempatan untuk mencicipi beberapa menu andalan The Front Room. Untuk hidangan pembuka, ada nachos dengan komposisi daging giling, keju, sour cream, guacamole, pico de gallo, dan jalapeno escabeche.

Minuman andalan The Front Room pun disajikan, yakni halia dengan komposisi apel merah, jahe, dan lemon. Menu utamanya?

Republika.co.id memilih fajitas, yakni rib eye 200 gram yang sudah dipotong-potong, disajikan dengan fresh tortillas, guacamole, pico de gallo, dan sour cream. Lantas, untuk hidangan penutup, The Front Room mengandalkan bagna cauda dengan komposisi hot bath of anchovies, bawang putih, minyak zaitun, dan potongan sayuran.

photo
The Front Room menyediakan bagna cauda dengan komposisi hot bath of anchovies, bawang putih, minyak zaitun, dan potongan sayuran.

“Kami bukan fine dining, karena di sekitar sini sudah banyak. Konsep kami lebih ke special occation dan lainnya, kami lebih ke makanan sehari-hari. Karena menu-menu yang kami sajikan lebih ke menu sehari-hari,” papar Widji.

The Front Room menggandeng Gerardo Milan sebagai head chef. Milan merupakan seorang chef dari Amerika Latin yang telah berkeliling dunia, namun sudah lama tinggal di Indonesia. Ia mengungkapkan, bahan-bahan yang digunakan dalam sajian makanannya segar dan berkualitas.

“Rasa adalah raja. Kami mengutamakan cita rasa yang menggugah selera," jelasnya.

Menurut Milan, The Front Room juga menyajikan daftar hidangan khas lokal. Salah satunya, nasi goreng yang merupakan kombinasi dari beras melati, lidah sapi, bawang putih, bawang merah, basil, nam prik pao (pasta cabai thailand), dan kecap ikan.

"Sajian kami akan menyatukan selera dalam kebersamaan Anda dengan keluarga maupun kolega,” kata Milan.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement