REPUBLIKA.CO.ID, Berani salah dan berani gagal itu jauh lebih baik ketimbang tidak mencoba sama sekali. Disebut gagal karena dia telah mencobanya, dan dia dapat bangkit kembali.
Kesalahan lekat dengan kehidupan siapapun, termasuk anak-anak. Menabrak pot bunga hingga jatuh, bermain bola lalu memecahkan kaca jendela, menggunting poni adiknya, atau masih banyak jenis kelakuan-kelakuan lainnya.
Kesalahan yang dibuat oleh anak-anak ini biasanya mendapatkan respons yang berbeda dari lingkungan, salah satunya dapat membuat mereka trauma. Inilah yang harus dihindari padar orang tua.
Bagaimana caranya?
Dilansir dari Yourtango, Senin (9/11), berkut ini ada tiga strategi yang mampu mengubah kegagalan anak menjadi sebuah keberhasilan.