Senin 21 Mar 2016 07:47 WIB

5 Fakta Seputar Otak Bayi

Rep: C27/ Red: Indira Rezkisari
Perawat menggendong satu dari dua bayi yang baru lahir di RSIA Tambak, Jakarta, Senin (29/2).
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A.
Perawat menggendong satu dari dua bayi yang baru lahir di RSIA Tambak, Jakarta, Senin (29/2).

REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua sering kali dibuat kebingungan dengan pemikiran bayi. Terlebih lagi bayi belum bisa berucap laiknya manusia pada umumnya.

Komunikasi satu arah yang dilakukan orang tua dengan bayi memang kadang sulit dimengerti. Tapi, bukan berarti orang tua tidak memahami tentang otak seorang bayi.

Untuk itu, berikut beberapa fakta tentang otak bayi yang dikutip dari Times of India, Senin (21/3).

Otak bayi tubuh pesat

Setelah pertama kali menyapa bumi, otak manusia akan berkembang secara pesat. Terutama ketika belum menginjak dewasa, otak akan berkembang dua kali lipat mencapai 60 persen sebelum berusia satu tahun.

Pada usia memasuki TK, otak anak telah mencapai ukuran yang penuh. Dan terkadang akan bisa terus berkembang hingga anak-anak berusia 20 tahunan.

Kurang terfokus

Otak bayi justru lebih banyak koneksi kepada saraf di bandingkan dengan orang dewasa. Bayi memiliki sedikit hambatan pada neurotransmitter.

Dampak dari hal tersebut membuat pandangan bayi pada apa yang dilihat kurang terfokus. Mereka justru melihat segalanya, tidak terfokus kepada sesuatu yang justru penting.

Jika orang dewsa ketika melihat cahaya akan terfokus pada sumber cahaya, seperti senter atau lampu, maka bayi justru akan menyerap biasa cahaya yang dihasilkan sumber cahaya.

(baca: Kelainan Bawaan Masih Jadi Penyebab Besar Kematian Bayi Indonesia)

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement