Ahad 21 Jan 2018 15:40 WIB

Gunakan Ponsel di Malam Hari Buat Anak Moody

Penggunaan ponsel di tengah malam berhubungan langsung dengan kemampuan penanganan.

Rep: Hartifiany Praisra/ Red: Winda Destiana Putri
Anak main ponsel. Ilustrasi
Foto: The West
Anak main ponsel. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, Orang tua harus mulai mempertimbangkan penggunaan ponsel pada anak remajanya secara jelas, terutama pada malam hari. Para ahli menuturkan bahwa hal tersebut dapat memaksimalkan persiapan untuk menghadapi tahun ajaran baru.

Seorang mantan guru yang kini menjadi peneliti, Lynette Vernon, di jurusan sains dan psikologi Universitas Murdoch menyatakan bahwa saat ini para guru memiliki peningkatan dalam menghadapi anak yang kelelahan di kelas.

 

Penelitian untuk gelar PhD-nya ini menemukan bahwa penggunaan ponsel di tengah malam berhubungan langsung dengan kemampuan penanganan, mood depresi, kurangnya rasa percaya diri dan keagresifan anak sekolah.

 

"Ini menjadi isu besar karena mereka menghabiskan waktu dengan ponsel mereka dan orang tua tidak mengetahui hal tersebut," katanya. "(Orang tua) sangat dibutuhkan untuk menemani anak mereka tidur, karena itu menjadi masalah yang berbahaya," lanjutnya.

 

Vernon menuturkan dengan habisnya masa liburan sekolah, itu adalah waktu yang tepat bagi orang tua untuk berdiskusi dengan anak mereka bagaimana mereka menggunakan gawai dan aturannya.

 

"Saya akan bernegosiasi, untuk tidak menggunakan gawai sampai pukul 10 malam dan ponsel mereka harus dinonaktifkan dan mereka tidak tahu alasannya. Jika anak remaja maka akan muncul penolakan. Untuk itu cara terbaik adalah dengan berdiskusi di meja makan tentang penggunaan gawai untuk semua orang dan memikirkan kebiasaan untuk tidur malam yang baik setelah masuk kembali ke sekolah," paparnya. Pilihan Vernon adalah dengan melarang penggunaan gawai di kamar.

 

Tahun lalu, sebuah survey dari Australian Psychological Society menemukan bahwa remaja menghabiskan 3,3 jam sehari di media sosial. Dengan mengunjungi situs favorit mereka sebanyak 50 kali sehari.

 

Selain itu, 80 persen remaja Australia mengalami ketergantungan dengan ponsel. Dimana ponsel digunakan tanpa tujuan khusus atau tidak mampu mengurangi penggunaannya.

 

Seperti dilansir pada laman The West, Vernon menyarankan bahwa orang tua harus bisa membatasi penggunaan ponsel dan media sosial karena akan menjadi permasalahan dari pertanyaan mereka pada anak. Termasuk ketika mereka menjadi moody dan tersinggung ketika merek tidak memiliki akses.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement