Rabu 28 Mar 2018 09:28 WIB

Beyonce Ajarkan Anak tentang Bijak Gunakan Uang

Niat adalah kunci mengajarkan anak tentang uang.

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Penyanyi Beyonce menggandeng putrinya Blue Ivy.
Foto: EPA
Penyanyi Beyonce menggandeng putrinya Blue Ivy.

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Beyonce Knowles bersama suaminya, Jay Z, dan putra-putrinya baru-baru ini menghadiri acara lelang untuk amal di Los Angeles. Dalam satu sesi, putri mereka, Blue Ivy Carter, yang masih berusia enam tahun, menawar harga sebuah karya seni mencapai 19 ribu dolar AS atau setara Rp 260 juta.

Mungkin tampak berlebihan seorang anak kecil membeli barang lelang amal ratusan juta rupiah. Namun, setelah ditelisik lebih mendalam, kisah ini memberi pelajaran yang kuat tentang bagaimana uang dapat mengajarkan anak ikhlas beramal, terlepas dari besar-kecilnya jumlah uang yang disumbangkan. Beyonce membesarkan anaknya dengan kehidupan finansial yang sehat, sesuai dengan level kehidupan mereka.

"Semakin banyak orang tua mendidik anak-anak mereka tentang keuangan sejak dini. Keluarga yang bekerja mengajarkan anak-anak mereka cara menghasilkan uang, menghemat uang, dan yang terpenting membedakan antara kebutuhan dan keinginan," kata pakar keluarga dan ahli terapi pernikahan berlisensi di Los Angeles, Jenna Laski, dilansir dari Forbes, Rabu (28/3).

Niat adalah kunci mengajarkan anak tentang uang. Orang tua harus mengajarkan anaknya bahwa uang dapat memberi hasil jangka panjang, apakah itu bentuknya tabungan aset atau uang untuk amal.

Mengajarkan anak rajin beramal untuk sosial membuat anak kelak bisa mengendalikan uangnya untuk diri sendiri dan lingkungan. Pikirkan, berapa banyak orang dewasa tidak pandai memanajemen pengeluaran mereka.

Dalam kasus Blue Ivy, mengeluarkan uang untuk amal dan acara seni merupakan nilai-nilai penting dalam keluarganya yang notabene adalah seniman. Ini adalah kunci seorang anak mempunyai tujuan dan mendapat dukungan keluarga untuk melakukan kebaikan dengan uangnya.

"Sangat penting dan krusial membentuk pola pikir anak-anak supaya mau membuat perbedaan positif untuk dunia. Salah satu tujuan terbaik mengeluarkan uang untuk beramal," kata Laski.

Ketika anak belajar tentang uang dan cara memberdayakannya, mereka kelak siap sukses dan siap gagal.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement