Jumat 13 Apr 2018 05:25 WIB

Bunda, Prestasi Anak Bukan Hanya di Sekolah

Keterikatan ibu dan anak menjadi kunci kesuksesan anak di masa depan.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Ani Nursalikah
Keharmonisan hubungan antara ibu dan anak.
Foto: Republika/Lilis Sri Handayani
Keharmonisan hubungan antara ibu dan anak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang tua berpikiran kesuksesan seorang anak diukur dari prestasi mereka di sekolah. Padahal, prestasi juga bisa dilihat dari berbagai aspek kehidupan anak.

Psikolog anak dari Universitas Indonesia Anna Surti Ariani mengatakan ketika orang tua menyadari dan menghargai prestasi anak-anak, mereka akan termotivasi melakukan hal-hal yang lebih positif.  ''Dengan keterikatan yang lebih baik antara ibu dan anak, aspek sosial dan psikologis mereka akan tumbuh, dan itu akan menjadi kunci kesuksesan mereka di masa depan,'' kata dia, di Jakarta, Kamis (12/4).

Ia menjelaskan, berbagai prestasi kecil bisa diberikan apresiasi oleh orang tua. Tidak harus selalu dalam bentuk hadiah, tapi bisa dilakukan dengan kata-kata yang bersifat pujian atau apresiasi non-verbal dengan memperlihatkan ekspresi wajah senang.

''Dengan keterikatan yang lebih baik antara ibu dan anak, aspek pertumbuhan sosial dan psikologis mereka akan tumbuh, dan itu akan menjadi kunci kesuksesan mereka di masa depan,'' ucap perempuan yang akrab disapa Nina tersebut.

Bagi artis Carissa Putri, keharmonisan hubungan antara ibu dan anak dalam sebuah keluarga merupakan hal penting demi menciptakan keluarga yang bahagia. Namun menurutnya, hal itu butuh usaha pintar dari seorang ibu.

Ia menuturkan, salah satu cara menciptakan keharmonisan hubungan dengan anak ialah dengan memberikan apresiasi ketika sang buah hati melakukan hal-hal yang berkesan, seperti mampu membersihkan mainannya sendiri atau makan sendiri.

''Menurut saya apresiasi terhadap anak itu penting jika mereka melakukan sesuatu yang positif. Namun apresiasi itu tak selamanya berupa hadiah, tapi bisa dengan cara memberi pujian," ujar Carissa.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement