Jumat 01 Jun 2018 15:07 WIB

Jangan Anggap Remeh Ancaman Bunuh Diri Anak

Usia remaja merupakan periode sulit bagi anak.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menanggapi dua remaja bunuh diri di Blitar, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) bidang pendidikan, Retno Listyarti mendorong orang dewasa di sekitar anak peka terhadap permasalahan yang dialami anak. Ia menilai, hal yang remeh bagi orang tua bisa jadi merupakan sesuatu yang besar bagi anak mereka.

"Alasan seorang remaja melakukan percobaan bunuh diri bisa begitu rumit. Sekaligus pada sisi lain mungkin bukan suatu hal yang dianggap berarti bagi orang dewasa pada umumnya. Oleh karena itu, jangan langsung menghakimi remaja yang sedang dirundung masalah," kata Retno, melalui keterangan tertulis, dikutip Jumat (1/6).

Retno mengatakan, usia remaja bagi sebagian orang bisa menjadi masa-masa yang sulit serta bisa menjadi periode yang dipenuhi oleh kekhawatiran dan stress. Remaja dituntut untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan sosialnya untuk bertindak secara bertanggung jawab. Masalahnya remaja di sisi lain sering dituntut untuk berprestasi dan secara bersamaan juga memasuki masa pubertas.

Ia menuturkan, orang dewasa di sekitar anak seperti guru dan orang tua harus memiliki sensitivitas apabila remaja berniat melakukan bunuh diri. Setelah itu, segera upayakan langkah pencegahan.

Apabila terdapat tanda-tanda periaku remaja yang berniat bunuh diri, lanjut Retno, dengarkan semua yang dia ingin sampaikan dan pantau tindakannya. Jangan mengabaikan ancaman bunuh dirinya dan justru melabelinya sebagai individu yang suka bersikap berlebihan.

"Cobalah utuk bertukar perasaan dengan anak dan pastikan dia tahu kondisi yang dialaminya adalah normal," lanjut dia.

Sebelumnya, seorang siswi SMP berinisial EPA (16) gantung diri di kamar kosnya. Diduga, ia bunuh diri karena takut tidak bisa diterima masuk di salah satu SMA favorit di kota Blitar karena terbentur sistem zonasi.

Dua hari berselang, warga Blitar kembali dikejutkan dengan kematian BI (15) yang baru saja lulus dari SMP. Ia nekat mengakhiri hidupnya dengan gantung diri diduga karena ingin dibelikan motor.

Kehidupan adalah anugerah berharga dari Allah SWT. Segera ajak bicara kerabat, teman-teman, ustaz/ustazah, pendeta, atau pemuka agama lainnya untuk menenangkan diri jika Anda memiliki gagasan bunuh diri. Konsultasi kesehatan jiwa bisa diakses di hotline 119 extension 8 yang disediakan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Hotline Kesehatan Jiwa Kemenkes juga bisa dihubungi pada 021-500-454. BPJS Kesehatan juga membiayai penuh konsultasi dan perawatan kejiwaan di faskes penyedia layanan
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement