Selasa 05 Jun 2018 20:41 WIB

Tak Mudah Menjadi Ayah Modern, Ini Alasan Panjangnya

Ayah modern tak hanya harus bisa beragam hal, tapi juga menggantikan peran ibu

Rep: Dwina Agustin/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Ayah muda dan anak bayi
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Ilustrasi Ayah muda dan anak bayi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Untuk menjadi seorang ayah di era modern tidak mudah. Sebab ternyata pekerjaan itu membutuhkan beragam keterampilan yang berbeda.

Penelitian, yang dilakukan oleh Braun menjelang 'Hari Ayah' menemukan, ayah modern harus mengetahui banyak informasi dan topik, termasuk cara menavigasi media sosial dan lirik lagu-lagu hit. Namun, memiliki Instagram tidak hanya satu-satunya pengetahuan yang dibutuhkan seorang ayah modern.

Menurut para peneliti, para ayah juga harus mahir dalam keterampilan ayah "tradisional" seperti memperbaikisepeda dan memperbarui komputer. Selain itu, keterampilan yang harus dimiliki,termasuk bergantian pada makan malam dengan bayi, melakukan lari di sekolah,dan mengetahui cara mengepang rambut.

Di samping itu, keterampilan ayah modern lain yang perlu didalami merupakan mampu memasak makan malam, mengetahui cara membuat furnitur, dan menyediakan platform untuk pendidikan yang baik. Bisa mengatur obrolan di dalam keluarga pun diperlukan untuk membangun suasana di dalam rumah.

Dari 1.200 ayah yang berpartisipasi dalam penelitian ini, delapan dari 10 setuju ayah modern harus mengetahui keterampilan yang jauh lebih signifikan dibandingkan dengan ayah mereka sendiri. Kelebihan itu berbasis teknologi untuk sebagian besar pekerjaan yang dihadapi.

"Keterampilan ayah hari ini menuntut agar para ayah dapat mengatasi segala macam tugas dan tantangan, termasuk yang pernah menjadi tugas ibu," kata perwakilan dari Braun Zbyszek Kalenik, dikutip dari Independent Selasa (5/6).

Dari hasil survei tersebut, seperempat ayah setuju bahwa persyaratan ayah saat ini jauh lebih ketat daripada masa lalu.Untuk dua pertiga ayah, biaya hidup, mainan, dan hobi yang menambah tekanan. Sementara lebih dari separuh percaya tuntutan masyarakat pada ayah untuk hadir dan aktif terlibat dalam pengasuhan anak-anak mereka telah meningkat.

Namun, tekanan itu telah terbukti bermanfaat untuk ayah dan anak. Sebab, 57 persen setuju mereka menghabiskan lebih banyak waktu dengan anak-anak mereka dibandingkan dengan ayah mereka sendiri.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement