REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peneliti dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia atau YLKI, Sularsi menjelaskan, belum semua area permainan (playground) di Jakarta masih kurang nyaman dan aman untuk anak-anak. Termasuk di antaranya keberadaan kabel listrik di mana-mana yang tidak jarang menyebabkan anak-anak di dalam area tersandung.
Kekurangan lain adalah jarak antar permainan yang terlalu dekat sehingga mengganggu mobilitas anak-anak. Poin ini dilihat Sularsi yang menjadi penyebab insiden 'kecelakaan' ayunan di Mall Kelapa Gading (MKG), Jakarta, pada Jumat (27/4). "Yang kerap terjadi di lapangan, karena space terbatas, maka dipaksakan dengan tiap permainan ditaruh berdekatan," ucapnya ketika dihubungi Republika.co.id, Rabu (2/5).
Sularsi menuturkan, pihak pengelola area bermain atau mall seharusnya memberikan jarak aman untuk berlalu lalang agar tidak membahayakan siapapun. Selain itu, ketika di area, perlu ada perhatian juga dengan adanya pengawas dari lembaga terkait yang memang memiliki kewenangan di samping orang tua.
(Baca: Masalah Ekonomi Jadi Penghambat Anak tak Sekolah)
Poin yang kerap terlupakan juga adalah informasi penggunaan tiap permainan. Misalnya, usia berapa saja yang boleh bermain ayunan maupun perosotan dengan ketinggian tertentu dan bagaimana cara mengoperasikannya. "Kalau bisa juga, ada timer, berapa lama anak dapat bermain di satu permainan," ujar Sularsi.
Poin lain, tambah Sularsi, area permainan tidak boleh di tempat tinggi dari pusat perbelanjaan. Artinya, area playground tidak boleh ada di lantai atas untuk memudahkan proses evakuasi apabila ada kejadian tertentu.
Sebelumnya, masyarakat dihebohkan dengan video viral yang terekam CCTV di Mall Kelapa Gading, Jakarta Utara, Jumat (27/4). Dalam rekaman, terlihat seorang anak laki-laki yang sedang bermain ayunan secara tidak sengaja membuat jatuh seorang anak perempuan di belakangnya.
Merasa kesal, bapak dari anak yang terjatuh masuk ke area permainan. Secara spontan, ia langsung menendang punggung anak yang bermain ayunan hingga terjatuh.