Kamis 14 Jun 2018 13:04 WIB

Kakek Nenek Berkontribusi Menghemat Biaya Pengasuhan Anak

Tak hanya finansial, pasangan memberi pengasuhan ke kakek nenek karena urusan sosial

Rep: Mutia Ramadhani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Kakek, nenek, dan cucu/ilustrasi
Foto: msndegree.com
Kakek, nenek, dan cucu/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dunja Erem rela berkendaraan lebih dari satu jam ke rumah anak dan menantunya dua kali setiap pekan demi melihat cucu semata wayangnya, Zoe (2 tahun). Ini adalah rutinitas yang biasa dilakukan mayoritas kakek nenek di Australia.

Setidaknya satu dari empat anak menerima perawatan dari kakek nenek mereka sekitar 30 jam per bulan. Seperti kebanyakan kakek nenek yang diwawancara dalam sebuah survei, Dunja mengaku senang melakukannya.

"Bayaran saya adalah bisa menghabiskan waktu berkualitas dengan Zoe," katanya, dilansir Essential Baby, Kamis (14/6).

Putra dan menantu Dunja tinggal di apartemen sewa di Randwick, pinggiran timur Sydney. Mereka sedang menabung untuk membeli rumah. Dunja menyetir mobilnya dari rumahnya di West Fairfield dan tiba sebelum cucunya bangun pagi. Dunja tak memiliki cucu lain, meski dia masih memiliki dua anak perempuan masing-masingnya berusia 21 dan 23 tahun.

Kakek nenek di Australia berkontribusi setara 3,94 miliar dolar AS atau Rp 54,7 triliun per tahun untuk biaya perawatan anak di Negeri Kanguru tersebut. Ini berdasarkan hasil survei lembaga Mozo terhadap seribu kakek nenek.

Jumlah jam pengasuhan yang diberikan kakek nenek ini di level medium, 30 jam per bulan. Mereka menghemat pengeluaran anak-anaknya untuk pengasuh, mencapai 267 dolar AS atau Rp 3,7 juta per bulan. Banyak juga kakek nenek yang mengasuh cucunya lebih sering, sekitar 58 jam per bulan, setara 517 dolar AS atau Rp 7,1 juta per bulan untuk biaya pengasuhan anak.

Direktur Mozo, Kirsty Lamont mengatakan biaya pengasuhan anak masuk ke dalam pengeluaran utama keluarga. Beberapa tempat pengasuhan anak di kota-kota metropolitan bahkan dihargai 180 dolar AS atau Rp 2,5 juta per bulan.

"Karena biaya hidup terus meningkat, sementara penghasilan stagnan, tak mengherankan jika banyak orang tua muda menitipkan anak mereka ke kakek neneknya sebagai solusi terbaik," kata Lamont.

Peneliti sosial dan pendiri McCrindle Research, Marc McCrindle mengatakan faktor finansial bukan satu-satunya alasan pasangan muda menyerahkan pengasuhan anak ke orang tua mereka. Ini lebih karena orang tua mereka lebih terkoneksi secara sosial.

"Ada fleksibilitas dari kakek nenek terhadap pengasuhan cucu-cucunya," kata McCrindle.

Hampir seluruh kakek nenek mengatakan mereka tak menerima uang sama sekali dari anak mereka dan 3,5 persen mengatakan mereka merasa merawat cucu adalah kewajiban. McCrindle mengatakan kebanyakan kakek nenek sebetulnya berharap mereka dibantu untuk penggantian biaya yang dikeluarkan, misalnya membeli bensin atau ongkos transportasi menuju rumah cucunya. 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement