REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Orang tua diimbau untuk terus mengikuti perkembangan media sosial yang digunakan anak. Langkah itu demi mencegah dampak negatif dari media sosial terhadap anak.
"Orang tahu harus tahu. Anak saat ini lebih canggih daripada orang tuanya. Orang tua tidak boleh gagap teknologi," kata Deputi Tumbuh Kembang Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA), Lenny N Rosalin, di Surabaya, Sabtu (21/7).
Lenny mengatakan orang tua harus tahu dan paham muatan-muatan yang diakses atau diunggah anak-anaknya dan mengimbangi dengan memberikan pemahaman tentang apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam bermedia sosial.
"Bagaimana bisa mengimbangi kalau orang tua tidak mengikuti perkembangan. Orang tua juga harus paham muatan-muatan yang ada di media sosial," tuturnya.
Menurut Lenny, orang tua harus bisa membatasi penggunaan media sosial terhadap anak dan memberikan pemahaman bahwa apa pun yang diunggah anak di media sosial bisa dilihat siapa saja.
Orang tua harus menjelaskan kelebihan dan kekurangan serta dampak baik dan buruk dari media sosial kepada anak. "Jangan kalau sudah viral dan menjadi masalah bagi anak, orang tua baru kelabakan dan ujung-ujungnya menyalahkan anak dan menganggap anak tidak benar," katanya.
Lenny mengatakan bila anak terjerat permasalahan, Konvensi Hak Anak menyatakan hal itu bukan karena kesalahan anak semata, melainkan harus orang dewasa yang disalahkan.
"Anak adalah makhluk paling rentan yang tidak tahu apa-apa. Kalau mau anak baik, orang dewasa wajib melindungi," ujarnya.