Rabu 15 Aug 2018 12:59 WIB

Gawai Bisa Sebabkan Kecanduan Setara Narkoba di Anak

Anak bisa tetap boleh bermain gawai atau melihat televisi namun harus dibatasi.

Rep: MGROL 106/ Red: Indira Rezkisari
Gadget seperti dua sisi pisau di anak dan remaja, fungsinya bisa memberi efek positif termasuk negatif.
Foto: pixabay
Gadget seperti dua sisi pisau di anak dan remaja, fungsinya bisa memberi efek positif termasuk negatif.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anak yang terpaku pada gawai dan televisi merupakan pemandangan biasa di masa kini. Padahal menurut menurut penulis buku 'Screen Time', Tascha Liudmila, pemakaian gawai dan televisi pada anak dapat mengakibatkan adiksi yang lebih parah dari narkoba.

"Orang tua lebih suka memilih screen supaya anaknya tidak lari-lari. Tapi yang kita tidak tahu adalah kita malah kasih racun," kata Tascha Liudmila di acara peluncuran Funtopia oleh Traveloka di SIKU Dharmawangsa, Jakarta, Selasa (14/8).

Ibu dari tiga anak tersebut mengerti bahwa setiap orang tua pasti memiliki momen kesulitan menangani anaknya. Untuk mengatasi kesulitan, orang tua mengambil jalan pintas dengan menyalakan televisi atau memberikan gawai agar anak mau diam. Tidak berlari-larian.

Terlalu sering menggunakan gawai dan televisi, menurut Tascha, dapat membuat anak menjadi jarang bermain di luar. Selain itu, anak juga menjadi malas untuk bergerak dan bermain dengan orang tua.

Meski begitu, ia berkata bahwa kegiatan anak bermain di luar sebenarnya sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak. Walaupun pemakaian gawai dan televisi juga memiliki pengaruh, tetapi kegiatan luar ruangan sangat berperan besar.

"Dilihatnya hanya sebagai bermain, tapi padahal ada hubungannya dengan tumbuh kembang anak. Melatih otot dan koordinasi tangan dan kaki, keseimbangan," kata Tascha.

Meski begitu, ibu dari tiga anak tersebut mengaku ia masih memperbolehkan anak-anaknya menggunakan gawai dan televisi dengan waktu yang dibatasi. Tascha juga berkata bahwa pemakaian gawai yang terbatas dapat meningkatkan kedekatan antara ibu dan anak.

Menurutnya, pembatasan pemakaian gawai dan televisi harus disepakati antar orang tua dan anak. Selain agar keduanya sama-sama memiliki pemahaman yang sama, tetapi juga agar keduanya sama-sama tidak menggunakan gawai dan televisi ketika sedang melakukan kegiatan bersama.

CEO Beyond Screen Production, Mia Lukmanto, menambahkan bahwa kegiatan yang dapat dilakukan anak-anak masa kini sudah tidak lagi terbatas. Mereka dapat melakukan kegiatan yang lebih menstimulasi sisi kreativitas anak seperti mengikuti kelas tari hip hop, kelas menyusun balok, bahkan kelas robotik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement