REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggapan ibu rumah tangga memiliki tingkat stres yang tinggi tidak sepenuhnya benar karena tidak semua ibu yang berada di rumah mengalami hal itu, menurut psikolog Intan Erlita. Ia mengatakan ibu rumah tangga akan terhindar dari stres apabila mampu mengatur waktunya dengan baik.
"Tidak juga, ibu yang bekerja juga bisa stres," kata Intan, yang banyak menangani masalah seputar anak dan keluarga, saat acara diskusi yang diadakan Sun Life Financial di Jakarta, Kamis (30/8).
Intan menjelaskan, membandingkan ibu bekerja dengan ibu yang berada di rumah untuk mengurus rumah tangga dan mengasuh anak merupakan hal tidak bijak. Ibu yang berada di rumah, menurut dia, terkesan memiliki tingkat stres yang tinggi karena mengurus rumah dan keluarga selama 24 jam penuh.
Ketika berada di rumah, orang cenderung melakukan rutinitas, berbeda dengan ketika berada di luar rumah, mereka bisa melihat hal baru. "Jadi, seolah tinggi tingkat stresnya," kata Intan.
Padahal, jika mampu membagi waktu, ibu akan terhindar dari stres karena dia bisa menemukan waktu untuk beristirahat di sela-sela kegiatan antar-jemput anak sekolah dan membereskan rumah, misalnya. Para ibu yang terbiasa melakukan multitugas, sering disebut Supermom, harus memahami keterbatasan dirinya. Sebab tidak semua hal dapat dilakukan.
Jika sering marah bahkan untuk hal yang sepele, tandanya ibu sedang stres dan perlu beristirahat. "Butuh 'me time', ke salon misalnya," kata dia.