REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perawatan gigi anak penting dilakukan sejak dini bahkan ketika si kecil baru mengeluarkan gigi pertamanya. Rangkaian gigi pada bayi pada dasarnya sudah terbentuk sempurna ketika mereka lahir. Namun, posisinya masih bersembunyi di bawah gusi.
Rangkaian gigi pertama yang disebut juga dengam gigi susu ini sangatlah penting. Sebabnya, setelah tumbuh dipermukaan gusi, gigi inilah yang akan menstimulasi anak untuk belajar mengunyah makanan dan berbicara dengan baik, dilansir dari Family Doctor.
Rangkaian gigi susu ini juga berfungsi untuk mempersiapkan ruang bagi gigi permanen yang nantinya akan tumbuh. Gigi susu akan membantu gigi permanen untuk tumbuh lurus sempurna. Agar gigi anak tumbuh sehat dan rapi, perawatan gigi si kecil sebaiknya dimulai dengan membersihkannya setiap hari.
Saat gigi pertama tumbuh, bersihkan dengan cara menggosoknya menggunakan kain basah secara lembut dan perlahan. Saat gigi yang tumbuh semakin besar, gunakan sikat gigi khusus anak untuk menggosok atau membersihkannya.
Anak-anak di bawah dua tahun tidak dianjurkan menggosok gigi menggunakan pasta gigi. Saat menggosok dengan sikat, sebaiknya gunakan air untuk membantu membersihkan gigi. Air akan membuat gusi anak merasa nyaman ketika terkena sikat.
Untuk menghindari kerusakan gigi, jangan biarkan anak tidur sambil minum susu dengan botol. Ini akan membuat sisa susu tertinggal di gigi sehingga menyebabkan pengeroposan akibat pembusukan pada gigi. Bagi anak yang sudah lebih besar, ajarkan untuk memakan makanan rendah gula seperti buah, keju dan sayuran.
Setelah berusia dua tahun, orangtua bisa mulai mengajarkan anak menggosok gigi sendiri dengan benar. Yang terpenting, ajarkan anak untuk selalu menjaga kebersihan gigi termasuk menghindari makanan manis seperti permen atau coklat.
Selain itu, ajak anak memeriksakan gigi secara rutin ke dokter gigi. Pemeriksaan gigi rutin ini sudah bisa dimulai sejak anak usia 1 tahun. Rutinitas ini perlu dijaga agar kesadaran menjaga kesehatan dan kebersihan gigi terus tertanam hingga anak-anak dewasa nanti.