REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air merupakan sumber daya alam yang melimpah di Bumi. Namun, pemakaiannya harus bijak dan bertanggung jawab.
Salah satu cara yang bisa dilakukan adalah mendaur ulang air untuk dipakai kembali. Cara ini terbilang tidak sulit dan bisa dilakukan siapa pun termasuk anak-anak.
Penjernihan air bisa menjadi percobaan yang dilakukan dengan sederhana. Untuk melakukannya dibutuhkan tawas dan karbon aktif, dua senyawa ini bisa didapatkan secara bebas pula.
"Dalam proses kimia selalu membutuhkan air banyak, sehingga kami mencoba menggelola air agar bisa kembali digunakan untuk proses berikutnya," ujar Presiden Direktur PT BASF Indonesia Daniel Loh.
Prinsip percobaan penjernihan air yang dilakukan pabrik dan rumahan hampir sama. Hanya saja senyawa atau bahan penjernihnya yang berbeda menyesuaikan kebutuhan.
Untuk percobaan air di rumah cukup siapkan air kotor, bisa dari air bekas cuci piring, cuci baju, atau air yang sudah dicampurkan pasir atau tanah. Kemudian siapkan penyaringan berupa kertas saring yang sering digunakan untuk menyeduh kopi.
Untuk langkah pertama, campurkan air kotor dengan tawas secukupnya. Untuk perbandingan bisa menggunakan satu sendok teh tawas cair ke dalam 100 ml air.
Kemudian tambahkan karbon aktif seperempat sendok teh. Aduk air tersebut hingga rata dan tuang air ke dalam kertas saring yang telah ditaruh di atas wadah.
Air akan mulai menetes melewati kertas saring dan lihat, air kotor akan jernih kembali. Kotoran-kotoran sebelumnya telah diikat oleh karbon aktif dan dijernihkan oleh tawas sehingga yang tersaring hanya air bersih saja.
Konsep ini merupakan gambaran dari penyaringan air secara alami yang dilakukan tanah. Tanah memiliki beberapa lapisan, hal ini berguna untuk menyaring berbagai kotoran sehingga nantinya air bisa layak untuk digunakan kembali.
Ikuti Whatsapp Channel Republika