REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Siapa pun mungkin berpikir ide membersihkan empeng bayi secara cepat dengan mengisapnya adalah hal yang sedikit kotor. Tetapi,, menurut penelitian cara ini sebenarnya bisa mengurangi risiko alergi.
Penulis utama dan ahli alergi Dr Eliane Abou-Jaoude menemukan anak-anak dari ibu yang mengisap empeng mereka memiliki tingkat lgE yang lebih rendah. lgE adalah sejenis antibodi yang berkaitan dengan respons alergi dalam tubuh.
“Meskipun ada pengecualian, kadar lgE yang lebih tinggi menunjukkan risiko yang lebih tinggi memiliki alergi alergi asma,” kata Jaoude, seperti yang dilansir dari Stuff, Senin (26/11).
Sebagai bagian dari penelitian, Dr Abou-Jaoude dan rekan-rekannya mewawancarai 128 ibu baru tentang bagaimana mereka membersihkan empeng bayi mereka. Sebesar 41 persen membersihkan empeng tersebut dengan mensterilkannya, 72 persen mencuci empeng dengan tangan, dan 12 persen membersihkannya dengan memasukkannya ke mulut mereka.
“Kami menemukan, mengisap empeng oleh orang tua terkait dengan penekanan tingkat lgE mulai sekitar 10 bulan dan berlanjut hingga 18 bulan,” ujar rekan penulis Dr Edward Zoratti.
Bayi dengan empengnya.
Alasannya, menurut tim peneliti, mungkin karena adanya transfer mikroba baik dari mulut orang tua. Paparan mikroorganisme tertentu di awal kehidupan meransang pengembangan sistem kekebalan tubuh dan dapat melindungi penyakit alergi nantinya.
Namun, masih belum jelas apakah efek ini berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Selain itu, penting untuk dicatat bahwa meskipun penelitian menunjukkan hubungan antara orang tua yang mengisap empeng mereka dan anak-anak dengan tingkat lgE yang lebih rendah, itu tidak berarti hal ini menyebabkan lgE yang lebih rendah.
Dr Abou-Jaoude juga menuturkan, ia tidak menyarankan orang tua membersihkan empeng dengan mulut ketika benda itu jatuh ke lantai.
“Kami tidak memberi tahu orang tua untuk membersihkan empeng anak mereka dengan mengisapnya. Bakteri jahat dapat ditransfer oleh orang tua yang mengisap empeng dan memberikannya pada anak mereka. Itu akan mengekspos mereka pada infeksi lain,” katanya.
Sebalikny,a ia mengatakan, pesan yang dibawa dari penelitian ini adalah bayi yang terpapar mikroba dapat memengaruhi perkembangan sistem kekebalan mereka.