REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Para orang tua yang akan mendongeng kepada anak harus memperhatikan suara, ekspresi dan gestur saat bercerita. Tujuannya agar anak tertarik dan mampu menangkap intisari dari dongeng itu.
"Harus sering melatih diri sebenarnya. Untuk suara, ikuti saja ceritanya karena yang akan kita sampaikan ada rasanya, pengalamannya. Pergunakan suara kita untuk menggambarkan ceritanya," ujar Ariyo Zidni, pendiri Komunitas Ayo Dongeng Indonesia di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Tidak perlu berlebihan dan sempurna, tapi jujur. Dengan demikian, baik dengan membacakan langsung dari teks buku atau e-book maupun improvisasi cerita," lanjut Ariyo.
Setelah tiga hal sederhana di atas, yang tidak kalah penting adalah pemilihan cerita. Jangan memilih cerita yang tidak Anda sukai. Sebab, yang menceritakan dongeng harus memiliki ketertarikan terlebih dahulu. Kalau tidak, cerita tersebut akan terdengar datar.
"Pilih cerita dulu, harus yang orang tuanya suka dulu. Karena kita pasti udah set goals-nya. Dari situ kita sudah otomatis akan menyampaikan dengan hal yang menyenangkan dan anaknya juga suka. Kalau mendongengkannya sambil membaca, usahakan sudah membaca isinya terlebih dahulu. Kalau kita sudah baca, ceritanya akan mengalir," jelas Ariyo.
Menurut Ariyo, cerita dongeng tidak harus yang ada di buku atau cerita rakyat. Dongeng bisa dibuat sendiri oleh orang tua berdasarkan hal-hal yang dekat dengan anak.
"Apapun bisa dimanfaatkan. Waktunya juga enggak harus menjelang tidur. Apapun waktu yang bisa kita manfaatkan, pergunakanlah untuk cerita. Misalnya lagi ngantri lama di supermarket, bisa cerita ke anak soal brokoli atau wortel," kata Ariyo.
Mendongeng merupakan sarana mendekatkan orang tua dengan anak. Apalagi orang tua zaman sekarang harus berlomba dengan gawai untuk meraih perhatian anak. Orang tua bahkan harus lebih kreatif tidak membuat anak jadi bosan dan memang harus penuh kesabaran. Ketika sudah kreatif bahkan bisa menciptakan dongeng sendiri, membuat anak selalu ingin mendengarkan dongeng dari orang tuanya.
"Banyak anak kabur dari rumah dan datang ke rumah, alasannya karna ibunya ngomel terus. Ayah yang jarang pulang dan suka marah, pemikiran ini harus diubah," ujar psikolog Seto Mulyadi.
Seto sangat mengapresiasi acara yang bisa membangkitkan keinginan orang tua mendongeng untuk anaknya. Seperti drama musikal berjudul Dongeng Pohon Impian.
Dongeng Pohon Impian menceritakan tentang seorang ibu yang ingin membahagiakan anaknya. Suatu hari mereka harus berpetualang untuk mendapatkan kembali pohon impian. Perjalanan namun terhadang rintangan. Uniknya, semakin kuat ikatan mereka semakin besar kekuatan untuk menghadapi rintangan.
Drama musikal Dongeng Pohon Impian akan berlangsung di Ciputra Artpreneur pada 22 Desember 2018. Pertunjukan digelar dua kali pada pukul 14.00 dan 19.00 WIB.
Harga tiket mulai dari Rp 150 ribu hingga Rp 300 ribu. Tiket sudah bisa didapatkan di Lazada.