REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Orangtua sering kali mendambakan mendapat anak laki-laki atau perempuan. Ternyata, menurut para ahli jenis kelamin anak bisa direncanakan.
Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan, dr Boy Abidin SpOG, mengatakan secara teori kita bisa merencanakan jenis kelamin anak mau laki-laki atau perempuan. Hanya saja pada akhirnya sebagai dokter ia menyebut Allah SWT yang menentukan.
"Yang menentukan anak laki perempuan adalah sperma suami. Ada kromosom X dan Y. Kalau kromosom X ketemu sel telur jadi perempuan. Kalau ketemu Y maka jadi anak laki-laki," ujarnya disela peluncuran Sensitif Ovutest di Jakarta, Rabu (18/12).
Dokter Boy mengatakan pada umumnya kromosom X lebih dominan dibandingkan Y sehingga lebih banyak anak perempuan. Selain itu untuk mendapat anak perempuan pun bisa dilakukan dengan beberapa cara, salah satunya dengan mengubah tingkat pH tubuh sang ibu.
"Dengan makanan yang mengandung asam lebih tinggi juga bisa. Selain itu, jika menginginkan anak perempuan, jangan berhubungan saat masa subur," ucap dia.
Alasannya menurut dia pada saat itu akan dominan sperma laki-laki. Ia menyebut sperma Y masa usianya pendek dibandingkan sperma X. Meski sperma Y lebih lincah namun sperma X lebih tangguh dan tahan lama.
Sehingga ketika sebelum masa ovulasi, hanya tersisa sperma kromosom X saja yang masih hidup. Sementara bila masa ovulasi karena sperma kromosom Y lebih lincah dan cepat maka yang terjadi adalah memiliki anak laki-laki.
"Jika mau jadi anak laki-laki, berhubunganlah saat masa subur. Kalau anak perempuan maka berhubungan satu dua hari setelah masa subur," sarannya.
Saat ini pun juga sudah ada metode canggih yaitu menyuci sperma. Langkah itu adalah dengan membuang sperma x atau y sesuai jenis kelamin yang diinginkan. Kemudian juga bisa dengan bayi tabung.