Selasa 15 Jan 2019 20:03 WIB

Mona Ratuliu Ajarkan Anak Toleransi

Mona belajar membangun toleransi lewat suasana multikultur dalam keluarga.

Keluarga Mona Ratuliu saat peluncuran buku Digital ParenThink di Lippo Kemang Mall, Kamis (16/8).
Foto: Republika/Noer Qomariah Kusumawardhani
Keluarga Mona Ratuliu saat peluncuran buku Digital ParenThink di Lippo Kemang Mall, Kamis (16/8).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Toleransi menghargai sudah dihadapi Mona Ratuliu, yang berasal dari keluarga 'gado-gado' alias multikultur sejak belia. Ayahnya orang Manado yang besar di Medan, sedangkan ibunya orang Sunda yang tinggal di Makassar.

Orang tuanya pindah ke Jakarta, tempat di mana Mona lahir dan tumbuh dewasa. Kontras antara keluarga besar ayah dan ibunya membuat Mona belajar soal toleransi.

"Keluarga ayah kalau ngomong suaranya keras, tegas, dan blak-blakan. Keluarga ibu lemah lembut dan mikir bagaimana menyampaikan (sesuatu) biar enak," ujar Mona di acara Kampanye Mari Bicara, Indonesia! SariWangi, Jakarta, Selasa (15/1).

Sejak kecil, dia belajar membangun toleransi lewat suasana multikultur dalam keluarga. Setelah memiliki keluarga sendiri, istri Indra Brasco itu juga ingin menanamkan hal serupa untuk tiga anaknya.

"Salah satu kekhawatiran (orang tua), bagaimana anak bergaul dengan baik, dengan teman di sekolah, yang pasti multikultural," ujar dia.

Mona menemukan solusinya, lewat contoh yang dilakukan dari dirinya sendiri. Tak hanya menerapkan toleransi kepada sesama orang dewasa, tetapi juga pada anak-anaknya.

"Bagaimana kita juga menghargai anak, harapannya mereka juga menghargai orang lain," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement