REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Organisasi One Million Moms, sebuah cabang dari Asosiasi Keluarga Kristen Amerika meluncurkan petisi terkait protes terhadap sampul sebuah majalah bernama Parents Magazine yang menampilkan pasangan gay dengan dua anak. Edisi Februari majalah itu menampilkan pelatih selebriti Shaun T dan suaminya Scott Blokker tengah memegang kedua anak mereka.
"Majalah menggunakan majalahnya sebagai platform untuk mempromosikan gaya hidup pro-homoseksual," tulis petisi itu, dilansir Global News. Petisi menganggap sampul itu bisa berdampak buruk, terutama bagi generasi anak-anak yang bisa melihatnya di tempat-tempat umum.
Petisi itu menyatakan kebanyakan orang Kristen menentang homoseksualitas dan majalah Parents serta halaman media sosial mereka dianggap mendorong konten pro-homoseksual.
Petisi One Millions Moms 'memiliki lebih dari 9.000 tanda tangan. Sementara The Southern Poverty Law Center menyebut organisasi nirlaba itu sebagai kelompok ekstremis, dan mengatakan American Family Association diketahui memboikot perusahaan yang memiliki "kebijakan pro-gay."
Majalan membagikan perjuangan pasangan gay itu untuk memulai sebuah keluarga. Shaun dan Blokker menikah pada 2012 dan harus melalui enam kali donor sperma ke wanita serta sempat keguguran sebelum dua putra mereka lahir. Ya, pasangan itu memiliki anak dengan cara donor sperma.
Parents Magazine sebelumnya mengunggah sampul bergambar pasangan gay itu melalui akun twitter @parentsmagazine. "Fitness pro @ShaunT dan bintang keluarganya yang menggemaskan di sampul Februari kami, yang pertama kali menghadirkan orang tua berjenis kelamin sama. ❤️❤️❤️," tulis akun tersebut. Sebagian warganet berkomentar dengan nada dukungan.
"Betapa indahnya sampul dan kisah tentang apa yang akan dilakukan pasangan yang penuh cinta untuk menjadi orangtua yang penuh kasih," tulis salah satu pengguna Twitter.
Akun @GLSENKS juga berkomentar mendukung sampul tersebut. "Terima kasih, @parentsmagazine, karena menunjukkan bahwa keluarga datang dalam berbagai bentuk!," tulisnya.
Sampai berita ini diturunkan, Global News telah menghubungi One Million Moms untuk berkomentar, tetapi belum mendapat tanggapan.