REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Memupuk kreativitas anak sejak dini melalui karya seni memiliki dampak positif pada kebahagiaan dan masa depan anak. Psikolog Anak dan Keluarga Samanta Ananta mengatakan anak-anak yang aktif membuat karya seni cenderung lebih memiliki banyak ide positif.
"Melalui seni, anak-anak belajar untuk berpikir out of the box sehingga mereka terlatih mengatasi masalah yang sedang dihadapi," kata Samanta saat ditemui dalam acara Koko Krunch, Rabu (22/1).
Selain itu, Samanta juga menjelaskan, menciptakan dan mengamati seni dapat mengurangi hormon stres, yakni kortisol. Melakukan sesuatu yang disukai juga bisa melepaskan hormon bahagia, endorfin.
Proses kreatif itu sendiri merupakan sumber kebahagiaan bagi kebanyakan orang, termasuk anak-anak. Menurut Samanta, seni memiliki efek yang sama ketika seseorang memakan cokelat, yaitu menghadirkan perasaan rileks dan tenang.
Seni juga bisa menjadi sarana komunikasi antara orang tua dengan anak. Seni adalah cara terbaik untuk memvisualisasikan ide. Dengan seni, anak bisa mengekspresikan perasaan mereka.
Dalam seni menggambar atau melukis, hal tersebut bisa terbaca dari setiap goresan yang dihasilkan oleh anak. "Anak di bawah usia 10 tahun sulit mengekspresikan perasaan. Seni membantu anak untuk itu," ujar Samanta.