Rabu 23 Jan 2019 05:15 WIB

Cara Menumbuhkan Bakat Seni Anak

Seni meningkatkan kemampuan berpikir anak.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ani Nursalikah
Anak-anak berkebutuhan khusus melukis di badan bus Transjakarta di Balai Kota, Jakarta.
Foto: Republika/Iman Firmansyah
Anak-anak berkebutuhan khusus melukis di badan bus Transjakarta di Balai Kota, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Psikolog anak dan keluarga Samanta Ananta mengatakan bakat seni anak perlu diasah sedini mungkin. Selain dapat meningkatkan dan memperbaiki suasana hati, seni juga bisa meningkatkan kemampuan memori dan rasa percaya diri pada anak.

Menurut Samanta, sebuah penelitian di Inggris bahkan menunjukkan seni berpengaruh menurunkan tingkat depresi pada anak. Tidak hanya itu, kemampuan berpikir mereka pun lebih banyak menghasilkan hal-hal yang positif.

Baca Juga

Sayangnya, tidak banyak orang tua yang menyadari hal ini. Sedari kecil anak lebih dituntut untuk bisa mengembangkan kemampuan berpikir logis seperti harus mampu membaca atau menulis, dimana hal itu hanya mengaktifkan otak kiri.

"Anak yang kedua bagian otaknya aktif akan memiliki kemampuan memecahkan masalah yang baik," ujar Samanta dalam acara Koko Krunch, Selasa (22/1).

Samanta mengatakan bakat seni anak sudah bisa diasah sejak usia tiga tahun. Orang tua bisa memperkenalkan seni dari aktivitas yang paling sederhana, seperti menggambar atau melukis.

Hal pertama yang harus dilakukan orang tua kepada anaknya, yaitu menumbuhkan kecintaan terhadap seni. Orang tua bisa menstimulasinya dengan mengajak anak datang ke museum seni atau ikut les menggambar.

Pada tahapan ini, menurut Samanta, orang tua tidak boleh menghakimi karya anak meski bagi orang tua hasilnya terlihat kurang baik. "Yang terpenting jangan ada penghakiman. Dukung hasil karya anak karena ucapan itu bisa membuat anak termotivasi," ujar Samanta.

Setelah ketertarikan untuk menggambar mulai muncul, orang tua harus memfasilitasi kebutuhan anak untuk berkesenian. Orang tua harus menyediakan peralatan yang disesuaikan dengan karakter dan usia anak.

Bagi anak yang cukup aktif bergerak atau tidak bisa duduk tenang, orang tua juga bisa memfasilitasi anak satu tembok khusus untuk media menggambarnya. Ini bisa jadi pendekatan yang menyenangkan untuk anak.

Agar anak tidak bosan menggambar hal yang sama, Samanta menyarankan orang tua mengajak anak ke tempat-tempat yang belum pernah dikunjungi. Selain menambah variasi gambar, anak jadi lebih tahu banyak hal selain yang ada disekitarnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement