REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar gizi Dr dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) mengatakan asupan makanan anak usia di bawah dua tahun harus disesuaikan dengan komposisi yang dibutuhkan otak. Ia menyebut di bawah dua tahun penting bagi anak untuk mendapatkan lemak baik dalam jumlah cukup.
"Di bawah dua tahun, makanannya harus mengandung komposisi gizi untuk otak, karbohidrat, lemak, dan protein," kata Damayanti dalam acara diskusi tentang gizi di Jakarta. Dalam paparannya Damayanti menerangkan bahwa 60 persen dari komposisi otak anak adalah lemak.
Komposisi zat gizi tersebut bisa didapatkan dari air susu ibu (ASI) yang berupa 5,2 persen protein, 39,4 persen karbohidrat, dan 55,4 persen lemak. Oleh karena itu asupan ASI eksklusif selama enam bulan dan dilanjutkan dengan makanan pendamping ASI hingga dua tahun dinilai sangat penting untuk mencegah terjadinya malnutrisi pada anak.
Setelah enam bulan, kandungan gizi protein lemak dan karbohidrat dari ASI mulai menurun. Dengan begitu makanan pendamping ASI yang memenuhi kandungan gizi dan sesuai komposisi otak sangat diperlukan.
"Karbohidrat, lemak, protein itu yang membentuk otak anak sampai dua tahun, komposisinya yang harus diberikan," kata dia. Damayanti menekankan pentingnya asupan protein hewani pada anak yang bisa didapat dari telur, susu sapi, daging, atau ikan.
Sementara Damayanti berpendapat banyak orang tua yang memberikan makanan pada anak di bawah dua tahun berupa buah-buahan dan sayuran.