REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bulliying atau perundungan merupakan permasalahan serius. Apabila anak Anda menjadi korban perundungan dan tidak bisa mengatasinya sendiri, anak Anda bisa saja menderita gangguan psikis yang tidak dapat disembuhkan.
Oleh karena itu, orangtua perlu mengawasi pergaulan anak-anaknya, baik di sekolah maupun pertemanan di dunia maya. Di media sosial perundungan juga terjadi sangat frontal. Anak yang sangat aktif di media sosial sangat rentan terpapar perundungan.
Disiarkan Femina In, berikut ini lima tanda anak terpapar perundungan:
Tidak ingin pergi ke sekolah
Anak yang mendapat perundungan awalnya hanya merasa kan malu. Namun, lama-kelamaan rasa malu ini bisa berkembang menjadi penolakan. Ketika ditanyai, anak juga tidak mau menjawab alasan yang sebenarnya kenapa ingin bolos.
Serangan kecemasan
Anak mungkin saja kelihatan khawatir dan khawatir karena tidak adala alaaan yang jelas. Faktanya, serangan kecemasan ini bisa berkembang dalam waktu singkat. Mereka juga akan terlihat kurang percaya diri.
Menghindari perangkat
Apabila anak sudah mulai menjauhi perangkatnya, bisa jadi ini lampu merah atau tanda yang sudah memprihatinkan. Mereka enggan memegang ponsel atau komputer karen tidak ingin berinteraksi dengan teman secara daring
Emosi meledak-ledak
Dalam tahapan yang sudah memprihatinkan, anak akan terlihat sering menangis di sudut ruangan. Faktanya, beberapa sekolah atau playground dapat menyebabkan anak mengeluarkan respons yang sangat emosional
Menghindari teman tertentu
Sebagai orangtua, Anda harus tahu siapa orang yang paling diandalkan oleh anak-anak. Jika dia memilih menghindari beberapa kawan tertentu, berarti si anak benar-benar mengalami permasalahan tertentu.