Selasa 26 Mar 2019 15:44 WIB

'Orang Tua dan Guru Wajib Mengenali Kecerdasan Anak'

Setiap anak terlahir dengan profil kognitif dan potensi yang unik.

Anak-anak cerdas/ilustrasi
Anak-anak cerdas/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kecerdasan anak seringkali menjadi sesuatu yang sulit diukur. Sering kita dengar orang tua dan guru bercerita tentang anak-anak dengan hasil belajarnya tidak seperti yang diharapkan.

"Beberapa mengeluh mengapa anaknya tidak bisa sepintar anak-anak lain yang mendapat prestasi cemerlang di sekolah," ujar Chief Executive Officer PT Melintas Cakrawala Indonesia (MCI), Ari Kunwidodo, dalam siaran persnya, Selasa (26/3).

Ia mengungkapkan, satu pemahaman yang perlu dimiliki oleh para orang tua dan guru adalah bahwa setiap anak terlahir dengan profil kognitif dan potensi yang unik.

Menurut dia, peranan orang tua dan guru sangat penting dalam mengidentifikasi atau mengenali juga mengembangkan potensi yang dimiliki anak-anak, agar mereka dapat tumbuh menjadi orang yang percaya diri, optimis, berhasil, serta bermanfaat untuk diri sendiri dan lingkungan.

“Kami memiliki keyakinan bahwa setiap anak Indonesia itu cerdas, kewajiban kitalah untuk mengenali kecerdasan mereka," katanya.

Sebagian anak ada yang mengalami kesulitan belajar, susah untuk menerima materi pelajaran di sekolah. Sebagai orang tua dan guru  perlu menghindari langsung mengambil kesimpulan anak itu malas, atau lebih buruk lagi menyebut bodoh. Anak yang mengalami kesulitan belajar, bukan berarti tidak cerdas dan tidak memiliki kemampuan untuk menerima pelajaran yang diberikan. 

Kesulitan belajar yang dialami anak kemungkinan karena dipengaruhi oleh kemampuan kognitif atau otak. Di dalam proses belajar terdapat kemampuan kognitif yang bertugas menerima, mengolah, menganalisis, atau menyimpan informasi, jika kemampuan kognitif tersebut diukur sehingga dapat teridentifikasi kemampuan kognitif mana yang memperlambat anak dalam proses belajarnya.

Psikolog di MCI, Diane Lie, mengatakan, sebagai orang tua dan guru, sudah menjadi tugas kita mengetahui profil kognitif anak agar dapat membantu dan memahami bagaimana anak dapat belajar sebaik mungkin.

"Dan bisa mengarahkan potensi-potensi yang dimiliki menjadi lebih maksimal seiring perkembangan serta pertumbuhan anak," katanya.

PT MCI berusaha memberikan solusi dan pelayanan untuk mengetahui kecerdasan anak melalui inovasi terbaru AJT CogTest, yaitu tes kognitif yang sudah dinormakan untuk anak Indonesia atau terstandardisasi sesuai dengan karakteristik bahasa serta budaya Indonesia. Hasil AJT CogTest akan membantu orang tua dan guru lebih memahami kemampuan berpikir anak dalam pembelajaran di sekolah.

AJT CogTest merupakan Tes Kognitif pertama yang dikembangkan berdasarkan norma Indonesia dengan proses pengembangan yang sistematis melibatkan lebih dari 250 psikolog Indonesia dan hampir 5.000 anak Indonesia. Landasan teori psikologi yang dipakai merupakan teori paling mutakhir dan komprehensif di dunia saat ini.

AJT CogTest mengukur delapan bidang kemampuan kognitif anak usia 5 sampai dengan 18 tahun sehingga kekuatan serta kelemahan kemampuan berpikir anak dalam belajar dapat teridentifikasi secara lengkap dan jelas.

MCI memberikan solusi tes kognitif anak yang paling sesuai untuk anak Indonesia. AJT CogTest menawarkan pengukuran kekuatan dan kelemahan kognitif yang akurat, andal, tervalidasi, dan komprehensif. Memberikan informasi yang jelas tentang bagaimana anak memperoleh pengetahuan lalu memproses pengetahuan yang dimiliki.

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement