Rabu 27 Mar 2019 08:56 WIB

Empat Cara Dorong Anak Tidur Lebih Berkualitas

Pengetatan waktu tidur terbukti efektif bagi anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Anak tidur.
Foto: Pixabay
Anak tidur.

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Masih dalam rangka Hari Tidur Sedunia 2019, semua orang diingatkan untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya tidur berkualitas demi kesehatan yang baik. Fenomena yang dikhawatirkan saat ini yaitu meningkatnya anak-anak dan remaja yang mengalami tidak cukup tidur.

Kurang tidur dapat berdampak pada kesehatan fisik dan mental serta prestasi akademik. Dilansir Malay Mail, beberapa penelitian menyampaikan tentang bagaimana orang tua dapat membantu anak-anak untuk memiliki tidur yang cukup. Berikut beberapa tipsnya.

Baca Juga

Perketat waktu tidur

Sebuah penelitian di Kanada tahun 2017 menemukan bahwa orang tua yang menetapkan peraturan ketat dalam waktu tidur dapat membantu anak-anak mereka lebih mendapatkan tidur berkualitas. Setelah melihat 1.622 orang tua dengan setidaknya satu anak di bawah usia 18 tahun, para peneliti menemukan bahwa anak-anak dari orang tua yang ketat dengan waktu tidur adalah 59 persen lebih mungkin untuk memenuhi pedoman tidur Kanada pada hari kerja, dibandingkan dengan anak-anak dari orang tua yang hanya mendorong waktu tidur yang ditetapkan.

Kurangi waktu layar gawai/komputer

Terlalu banyak di depan layar akan memengaruhi kesehatan, termasuk kurangnya tidur malam pada anak-anak dan remaja. Penelitian Eropa yang diterbitkan awal tahun ini menemukan bahwa anak-anak yang menggunakan layar dalam suasana gelap sebelum tidur kurang mungkin untuk mendapatkan tidur yang cukup.

Mereka juga mendapatkan kualitas tidur yang lebih rendah, daripada mereka yang menggunakan layar di ruangan yang cukup terang. Sementara sebuah studi yang mengamati 278 anak-anak dengan usia rata-rata empat tahun juga menemukan bahwa terlalu banyak waktu layar dikaitkan dengan tidur malam yang lebih pendek dan tidur siang yang lebih lama, khususnya ketika anak-anak menggunakan layar ketika mereka seharusnya tidur.

Tidur di kamar orang tua

Meskipun ada kepercayaan umum bahwa membiarkan bayi tidur di kamar orang tua mendorong ketergantungan bayi pada orang tua mereka, penelitian yang diterbitkan tahun lalu menunjukkan bayi yang tidur di kamar orang tua  selama enam bulan pertama kehidupan tidak memiliki peningkatan risiko masalah tidur atau perilaku di masa kanak-kanak pada usia enam hingga delapan tahun. Nyatanya, tidur di kamar orang tua sebenarnya dapat memiliki efek positif, termasuk peningkatan kualitas tidur.

Makan makanan sehat

Sebuah studi berskala besar yang diterbitkan tahun lalu meneliti 177.091 anak-anak Yunani usia delapan hingga 17 tahun. Hasilnya, tidak hanya sekitar 40 persen anak-anak gagal tidur cukup, tetapi juga pada laki-laki dan perempuan serta semua rentang umur, kebiasaan makan yang tidak sehat memengaruhi pola tidur. Pola makan tidak sehat itu, termasuk melewatkan sarapan, makan makanan cepat saji, dan mengonsumsi permen secara teratur. Selain itu, berdampak pada kelebihan berat badan atau obesitas dan terlalu banyak waktu menonton film, semuanya juga terkait dengan kurang tidur.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement