REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap orang tua pasti pernah berbuat salah pada anak. Ada yang bersungguh-sungguh memberanikan diri meminta maaf langsung, namun tak sedikit yang tak mau melakukannya. Mengapa orang tua perlu meminta maaf saat berbuat kesalahan pada anak? Berikut alasannya, dilansir dari Parenting, Senin (6/5).
Minta maaf adalah pola pengasuhan terbaik
Minta maaf adalah pola pengasuhan yang menguatkan ikatan orang tua dan anak. Perilaku ini secara alami akan dicontoh anak.
Minta maaf mencontohkan pengendalian diri
Minta maaf adalah contoh pengendalian diri. Orang tua yang berani meminta maaf pada anak mengajarkan keterampilan hidup yang sangat berharga.
Anak-anak belajar ketika mereka tersandung masalah atau kehilangan kendali diri, mereka memiliki kekuatan untuk mengakui dan memperbaiki kesalahan. Mengakui kesalahan memang sulit, namun harus dilakukan. Anak yang berani meminta maaf biasanya memiliki karakter kuat.
Meminta maaf bukan berarti takluk
Orang tua tidak harus selalu berbicara dengan nada minta maaf kepada anak. Ibu bisa lebih manis memberi tahu kesalahan anaknya, misalnya dengan mengatakan, "Maaf sayang, tapi adik tidak boleh memukul wajah ibu dengan lego." Ini lebih baik ketimbang mengatakan, "Jangan pukul ibu!" Dengan kata yang lebih manis, anak tetap akan tahu bahwa orang tua mereka lah bosnya.
Maaf mencerminkan sikap saling menghargai
Semua orang tua ingin anaknya sopan dan hormat. Namun, menuntut rasa hormat dari anak tanpa mencontohkan adalah hal sia-sia. Anak-anak sangat mudah memaafkan, terutama jika orang tuanya meminta maaf lebih dulu. Kelak mereka tak akan pernah malu meminta maaf pada orang lain ketika berbuat salah, meski di tempat umum sekali pun.
Minta maaf membuat kita merasa lebih baik
Menjadi orang tua jauh lebih sulit dari yang dibayangkan. Orang tua tak perlu berkubang rasa malu dan gengsi saat berbuat salah dan harus minta maaf pada anak. Meminta maaf sesungguhnya membuat perasaan kita jauh lebih baik dan akhirnya hubungan orang tua anak pun akan mengikuti.