Sabtu 29 Jun 2019 07:23 WIB

Gina S Noer Sebut Pendidikan Seksualitas Sangat Penting

Gina S Noer menyutradarai Dua Garis Biru yang bermuatan pesan pendidikan seksualitas.

Rep: Farah Noersativa/ Red: Reiny Dwinanda
Gina S Noer, penulis sekaligus sutradara film Dua Garis Biru.
Foto: Republika/Farah Noersativa
Gina S Noer, penulis sekaligus sutradara film Dua Garis Biru.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis dan sutradara Gina S Noer menganggap pendidikan seksualitas sangat penting di setiap keluarga. Ia mengatakan, orang tua sebaiknya memberikan pendidikan seksualitas sesuai dengan umur anaknya sedari dini.

“Pendidikan seks itu bukan berarti soal bagaimana cara berhubungan seksual, bukan begitu,” jelas Gina usai pemutaran film perdana yang disutradarainya, Dua Garis Biru, di Jakarta Selatan, Kamis (26/6).

Baca Juga

Pendidikan seksualitas, menurut Gina, akan membuat anak-anak menyadari dan mengerti keberadaan organ vital yang berhubungan dengan reproduksi.

“Pendidikan seks itu misalnya kepada anak yang sudah mulai sadar organ vitalnya, seperti penis atau vaginanya, ya itu tidak bisa dipegang oleh orang lain. Hal-hal yang seperti itu harus diedukasi sedini mungkin,” jelas Gina.

Gina menuturkan, anak-anak harus dibiasakan untuk menghargai diri mereka sendiri dengan tidak membiarkan orang lain untuk menyentuh organ intimnya. Anak-anak juga harus mengetahui dan mengerti mengenai konsekuensi serta menghargai tubuh orang lain.

Di lain sisi, Gina menyayangkan obrolan tentang pendidikan seksualitas masih sangat tabu di banyak keluarga di Indonesia. Dia pun tak menyangka penayangan cuplikan Dua Garis Biru sempat menjadi kontroversi.

Dua Garis Biru tayang perdana pada Kamis (27/6). Film itu menceritakan sepasang remaja SMA, yaitu Dara dan Bima yang berpacaran kelewat batas hingga sang gadis hamil.

Sosok Dara dan Bima yang masing-masing diperankan Zara JKT48 dan Angga Yunanda sempat dirundung rasa takut dan diselimuti dengan rasa penyesalan. Di sepanjang film, banyak adegan-adegan melibatkan konflik batin antara anak dan orang tua.

Tak hanya itu, film yang akan tayang pada 11 Juli mendatang di bioskop-bioskop di Indonesia itu juga menampilkan performa ciamik dari para aktor senior, seperti Lulu Tobing dan Dwi Sasono sebagai orang tua dari kedua remaja itu. Banyak dialog yang menyentuh antara anak dan orang tua yang muncul pada film ini.

Gina menuturkan, dengan adanya film itu, dia berharap para penonton akan terhibur. Selain itu, dia juga berharap para penonton, terutama keluarga, memiliki hubungan yang semakin dekat satu sama lain.

“Semoga bukan cuma soal pendidikan seks yang dibicarakan, tetapi juga hal-hal yang lebih penting lainnya dan lebih intim yang bisa menyangkut masa depan," ujarnya.

Gina ingin hubungan orang tua dan anak menjadi lebih hangat. Anak pun kian kritis untuk mengambil keputusan ke depan.

"Mudah-mudahan ditonton sebanyak-banyaknya karena isu ini penting,” ucap dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement