REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Setiap orang tua pasti menginginkan anaknya sehat, pintar, kuat dan tinggi, serta berperilaku baik. Akan tetapi tidak cukup hanya itu, orang tua juga berharap anaknya tumbuh berprestasi.
Menurut dokter spesialis snak Soedjatmiko, untuk mendorong harapan itu diperlukan strategi penting yaitu nutrisi dan bermain. Periode pertumbuhan anak setidaknya 0-6 tahun bisa disebut periode emas tumbuh kembang.
"Pertama, nutrisi. Kedua, bermain. Karena kalau nutrisi saja ibarat hardware (perangkat keras) saja, nah software-nya dari stimulasi bermain," kata Soedjatmiko dalam peluncuran aplikasi Teman 123 dari Frisian Flag di Bogor akhir pekan ini.
Anak perlu mendapatkan nutrisi dan waktu bermain yang cukup agar bisa menjadi anak yang menonjol. Nutrisi dibutuhkan untuk pertumbuhan semua organ tubuh dan membentuk seluruh struktur tubuh. Sedangkan stimulasi untuk kecerdasan perlu merangsang kemampuan melihat, mendengar, mengingat, meniru, mencoba, dan mengulang.
Stimulasi bermain akan merangsang bermacam fungsi otak. "Pujian dan kasih sayang juga penting diberikan setiap hari sehingga anak mudah mengingat, menyimpan, menambah, menggabung, maupun mengulang," lanjutnya.
Dari stimulasi bermain, akan dihasilkan kinerja otak yang bagus. Selain nutrisi lengkap terpenuhi dan ditambah stimulasi, jangan lupa juga imunisasi. "Paling tidak itu ketiga strategi agar anak tumbuh sehat kuat dan cerdas," lanjutnya.
Soedjatmiko menuturkan seperti yang sudah dianjurkan pemerintah maupun medis, nutrisi yang dibutuhkan yaitu ASI eksklusif untuk bayi dan pemberian MPASI maupun panduan nutrisi usia anak-anak. Sedangkan prinsipnya stimulasi bermain bagi anak sebisa mungkin merangsang semua panca indera, semisal penglihatan, pendengaran, peraba. Stimulasi bermain juga berfungsi merangsang otak kanan maupun kiri.