REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Beberapa orang tua melakukan pemotongan rambut bayi sebagai sebuah ritual agama, budaya atau kepercayaan tertentu. Sebagian orang tua pun mencukur rambut bayi dengan harapan rambut bayi akan tumbuh lebih tebal.
Dilansir dari Times of India, ternyata pemotongan rambut saat bayi itu tidak berkorelasi positif terhadap pertumbuhan rambut bayi. Pasalnya, tekstur dan volume rambut bayi sebenarnya dipengaruhi oleh faktor genetika.
Artinya, pertumbuhan rambut tidak ada kaitannya dengan pencukuran kepala bayi. Secara ilmiah, rambut seseorang tumbuh dari folikel dan setiap orang dilahirkan dengan jumlah folikel rambut yang tetap.
Saat masih bayi, rambut seseorang memang masih lembut dan ringan karena itu adalah rambut vellus. Pada usia empat bulan setelah lahir, rambut akan berganti menjadi rambut dewasa.
Untuk soal perawatan rambut bayi, laman resmi Cussons Baby juga sempat berbagi tips untuk membuat rambut tumbuh sehat. Pertama, rajin bersihkan kepala dengan keramas minimal satu kali dalam sehari. Selanjutnya, perawatan dapat dilakukan dengan memanfaatkan minyak kemiri.
Kemiri mengandung protein asam amino yang berfungsi untuk mempercepat pertumbuhan rambut. Karena itu banyak yang memanfaatkan minyak kemiri sebagai cara alami untuk menumbuhkan dan memanjangkan rambut dengan cepat. Selain itu, kemiri mengandung minyak untuk menjaga kelembaban kulit kepala.
Selain itu, orang tua juga dapat memanfaatkan minyak kelapa sebagai kondisioner setelah keramas. Kemampuannya untuk melembabkan rambut dan kulit kepala dianggap sebagai cara jitu mengatasi rambut kering dan menurunkan risiko peradangan yang sering menjadi penyebab penyakit pada kulit kepala.
Minyak kelapa juga mengandung molekul lemak yang sifatnya mirip minyak alami yang dihasilkan kulit kepala. Minyak inilah yang akan membuat rambut menjadi mudah diatur sehingga orang tua bisa lebih leluasa untuk menata model rambut bayi sesuai keinginan.