REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menjadi orang tua bisa dikatakan gampang-gampang susah. Belum tentu setiap orang tua punya ilmu memadai menghadapi anak yang sedang tantrum.
Dalam perkembangannya, anak bisa saja dianggap orang tua menjadi sulit diatur, terlalu rewel atau membuat masalah yang membuat kesal. Akan tetapi sebenarnya, tingkah anak bisa dikelola dari bentuk komunikasi yang diterapkan orang tua.
Pada zaman serba sibuk seperti sekarang, banyak orang tua milenial yang tidak menyadari pentingnya komunikasi positif. Hal itu merupakan hal yang sederhana dan terkesan mudah dilakukan, namun ternyata memiliki manfaat yang besar terhadap perkembangan anak.
Menurut aktivis pendidikan, Najeela Shihab, perkembangan anak bisa dilihat dari bagaimana bentuk komunikasi antara orang tua dan anak yang terbangun sejak dini. Membangun komunikasi positif dengan anak sejak dini dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri anak. Kemudian membuat anak merasa lebih berharga, membangun konsep diri anak yang positif, dan dapat membantu anak dalam membangun hubungan sosialnya.
"Pernahkah melihat anak kecil yang pemalu di depan orang lain? Hal ini mungkin salah satunya disebabkan karena komunikasi orang tua dengan anak kurang terjalin dengan baik," kata Najeela melalui siaran pers, Kamis (4/7).
Komunikasi yang baik dengan anak tidak hanya melibatkan mereka dalam pembicaraan saja, terlebih orang tua harus mendengarkan anak. Maka, komunikasi dua arah dapat terjadi antara orang tua dan anak. Kemampuan orang tua dalam mendengarkan anak sejatinya sangat penting untuk membangun komunikasi yang efektif.
Komunikasi sangat penting untuk dipelajari karena akan memengaruhi cara berinteraksi dengan anggota keluarga. Karena itu ortu perlu mengetahui cara komunikasi yang efektif, seperti mendengarkan anak, mengajak berbicara, memberi ruang merespons dan lainnya.