Kamis 04 Jul 2019 07:56 WIB

Cara Berkomunikasi Efektif dengan Anak

Simpan gawai ketika orang tua berkomunikasi dengan anak.

Rep: Santi Sopia/ Red: Indira Rezkisari
Ibu dan anaknya
Foto: Republika/Prayogi
Ibu dan anaknya

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komunikasi dengan anak sangatlah penting dibangun sedini mungkin. Komunikasi yang tepat dapat mendorong anak untuk tumbuh dan kembang menjadi pribadi yang positif.

Menurut aktivis pendidikan, Najeela Shihab, bentuk komunikasi orang tua tentu memengaruhi perkembangan anak. Lalu, bagaimana sebenarnya membangun komunikasi yang efektif? Berikut tips dan langkah membangun komunikasi dengan anak, menurut aktivis yang juga lulusan Fakultas Psikologi Universitas Indonesia itu, melalui rilis yang diterima, Kamis (4/7).

Baca Juga

1. Dengarkan anak

Dengarkanlah terlebih dahulu apapun yang dikatakan anak Anda. Biarkan mereka tahu bahwa Anda tertarik untuk mengetahui dunia mereka. Tanyakan kepada mereka apa yang terjadi di sekolah dan lingkungan mereka. Usahakan jangan beralih ke televisi, koran, atau telepon ketika mereka mulai bicara.

2. Berbicara dengan mereka

Orang tua perlu menyimpan gawainya terlebih dulu dan mulailah berbicara dengan anak tentang hal-hal favorit mereka. Tunjukkan rasa penasaran Anda pada apa pun yang mereka ceritakan, hal ini akan melatih anak untuk percaya diri ketika berbicara.

3. Berikan mereka waktu untuk merespons

Anak-anak mungkin memerlukan beberapa saat untuk memproses dan memahami apa yang Anda katakan. Jadi berikan mereka waktu untuk merespons perkataan Anda.

 

4. Siapkan anak Anda untuk dunia yang lebih maju

Kita tidak bisa memaksa anak-anak untuk terlepas dari era teknologi yang serba canggih. Yang bisa kita lakukan adalah menyiapkan mereka. Anak-anak tumbuh dewasa menonton dan meniru apa yang dilakukan orang tua mereka, contohnya dengan menghabiskan waktu luang bermain gawai.

Orang tua yang baik akan menyiapkan dan membimbing mereka. Pilihlah gawai yang sesuai untuk anak.

5. Berkomunikasilah dengan lebih sederhana dan jelas

Jangan membuat anak bingung dengan menunjukkan sikap dan perkataan yang rumit. Mereka  bisa saja salah mengartikan perkataan atau gerak tubuh Anda jika itu terlihat rumit.

6. Berikan kata-kata yang memotivasi

Buatlah mereka merasa aman dan berikan anak kebebasan penuh untuk berkarya sesuai keinginan mereka. Teruslah memotivasi apapun hal baik yang mereka lakukan.

7. Ajaklah anak turut berdiskusi

Ciptakan percakapan yang membuat anak berpikir, libatkan anak dalam memilih sesuatu misalnya, ketika memilih warna cat kamar anak. Melatih berpikir kritis anak bisa dimulai sejak dini dengan hal sederhana, hal ini juga membuat anak merasa bahwa pendapatnya diperlukan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement