Jumat 05 Jul 2019 00:02 WIB

Hati-Hati, Salah Potong Sosis Bisa Buat Anak Tersedak

Sosis sebaiknya tidak disajikan dalam keadaan utuh pada anak-anak kecil.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Indira Rezkisari
Daging olahan. Sosis merupakan salah satu jenis daging olahan yang banyak digemari.
Foto: EPA
Daging olahan. Sosis merupakan salah satu jenis daging olahan yang banyak digemari.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa yang lezat dan penyajian yang menggugah selera membuat sosis menjadi salah satu makanan favorit banyak anak-anak. Namun, cara pemotongan sosis yang kurang tepat berisiko membuat anak tersedak.

Dokter anak Tanya Altmann mengungkapkan bahwa sosis memiliki ukuran, bentuk, dan tekstur yang berpotensi menyebabkan tersedak yang berbahaya. Oleh karena itu, orang tua perlu mengetahui cara yang tepat dalam menyajikan sosis kepada anak-anak.

Baca Juga

"Makanan yang besar, bulat, dan padat berpotensi menyebabkan tersedak yang berbahaya," terang Altmann seperti dilansir USA Today.

Risiko tersedak pada anak tak boleh diabaikan oleh orang tua. Studi pada 2013 menunjukkan bahwa kecelakaan tersedak merupakan penyebab cedera terbesar pada anak-anak, yang terkadang berujung fatal.

Ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dan dipersiapkan sebelum orang tua memberikan sosis kepada anak. Salah satunya adalah usia anak. Sosis sebenarnya bisa diberikan kepada anak setelah anak mulai diajarkan mengenal makanan padat, dengan cara sosis dihaluskan atau dipotong kecil-kecil.

Akan tetapi, Altmann tidak menganjurkan pemberian sosis pada anak-anak yang terlalu kecil seperti bayi berusia enam bulan ke atas. Walaupun pada usia ini bayi sudah mulai diperkenalkan dengan makanan padat, sosis dinilai kurang ideal karena memiliki nilai gizi yang kurang baik untuk bayi.

Selain mempertimbangkan usia, orang tua juga perlu menyajikan sosis dengan potongan yang tepat kepada anak. Ukuran potongan makanan yang ideal untuk bayi dan anak-anak kecil adalah 0,5 inci atau lebih kecil.

Memotong sosis secara horizontal dan menghasilkan potongan berbentuk lingkaran pipih tidak dianjurkan untuk anak-anak. Orang tua perlu menghindari potongan seperti ini bila ingin menyajikan sosis kepada anak-anak.

Sosis sebaiknya dipotong secara vertikal memanjang. Orang tua bisa membelah sosis secara vertikal menjadi dua atau empat bagian. Selain itu, orang tua juga bisa memotong kembali sosis yang sudah dibelah secara vertikal menjadi potongan-potongan yang lebih kecil atau half moon.

Selain itu, orang tua sebaiknya tidak menyajikan sosis dalam keadaan utuh pada anak-anak kecil. Sosis berukuran utuh sebaiknya diberikan bila anak sudah melewati usia 3-5 tahun.

Selain mempersiapkan makanan dengan ukuran yang ideal bagi anak, orang tua atau pengasuh juga perlu mengajarkan anak cara makan yang baik. Ajarkan anak untuk makan dengan cara memotong makanan menjadi lebih kecil terlebih dahulu.

Selain itu, ajarkan anak untuk mengunyah maknaan dengan benar sebelum menelan makanan. Anak-anak yang sudah bisa makan sendiri juga tetap harus makan di dekat pengawasan orang dewasa agar orang dewasa bisa segera memberi pertolongan bila terjadi sesuatu.

Ada beberapa tanda tersedak pada anak kecil yang bisa diwaspadai orang dewasa. Tanda ini meliputi sulit bernapas, tampak sesak atau mengi, tidak dapat bicara, tampak membiru, memegang tenggorokan, melambai-lambaikan tangan, tampak panik, lemas atau kehilangan kesadaran.

Lekas telepon kontak gawat darurat untuk mendapatkan bantuan sambil melakukan beberapa pertolongan awal. Beberapa contoh pertolongan awal yang bisa dilakukan misalnya, meniup mulut bayi yang tersedak atau melakukan Heimlich Maneuver pada anak yang sudah lebih besar.

Terlepas dari itu, pencegahan tersedak jauh lebih baik. Orang tua bisa melakukan pencegahan dengan melakukan persiapan makanan yang baik.

"Untuk anak kecil, potong makanannya. Dan untuk anak yang lebih besar, awasi mereka dengan hati-hati saat mereka makan, dan ingatkan mereka untuk menyuap makanan dalam ukuran kecil," ungkap Altmann.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement