REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Akademisi dari Universitas Jenderal Soedirman Purwokerto, Wisnu Widjanarko, mengatakan orang tua berperan penting mencegah anaknya terjerumus dalam bahaya penyalahgunaan narkoba. Caranya bisa dengan mengoptimalkan komunikasi keluarga.
"Salah satu upaya yang dapat digunakan adalah pendekatan komunikasi keluarga," katanya di Purwokerto, Kamis (25/7).
Wisnu yang merupakan dosen komunikasi keluarga FISIP Universitas Jenderal Soedirman menambahkan, orang tua harus mengetahui bahwa anak pada usia remaja tengah berada dalam fase pencarian jati diri. Proses peralihan dari anak-anak menjadi dewasa tersebut ditandai dengan rasa keingintahuan yang tinggi. Di fase tersebut anak memiliki emosi yang kurang stabil dan cenderung naik turun.
Selain itu, kata dia, anak sangat membutuhkan pengakuan. Yaitu dari rekan sebaya maupun dari lingkungan terdekatnya, khususnya dari orang tuanya.
"Karena itulah anak pada usia remaja rentan terjerumus dalam bahaya penyalahgunaan narkoba, dan karena itulah peran orang tua sangat penting dalam mendampingi anak melewati fase tersebut dengan perhatian penuh dan mengoptimalkan komunikasi keluarga," katanya.
Menurut dia, orang tua harus terus meningkatkan kualitas interaksi dengan anak-anak mereka. "Orang tua harus memberi pemahaman dan juga memberi dukungan kepercayaan terhadap harapan dan impian anak selama apa yang dicita-citakan tersebut positif dan konstruktif," katanya.
Komunikasi secara langsung ke anak dapat meningkatkan interaksi sosialnya. Yakni antara anak dengan orang tuanya maupun atau orang-orang di lingkungan terdekatnya.