Jumat 02 Aug 2019 19:19 WIB

Moms, Lakukan Ini Sebelum Menyerah dalam Menyusui

Sejumlah perkara yang bisa diperbaiki kerap membuat ibu menyerah dalam menyusui.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Ibu menyusui bayinya.
Foto: Republika/Prayogi
Ibu menyusui bayinya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemberian air susu ibu (ASI) dapat membawa banyak manfaat bagi ibu dan juga bayi. Oleh karena itu, Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan beragam organisasi kesehatan menganjurkan para ibu untuk memberikan ASI eksklusif selama enam bulan kepada bayi dan melanjutkan pemberian ASI yang disertai MPASI hingga anak berusia dua tahun atau lebih.

Ada kalanya, pemberian ASI menjadi perkara yang mudah bagi para ibu. Ada beragam kendala dalam pemberian ASI yang mungkin mendorong ibu untuk menyerah.

Baca Juga

"Nyeri puting mungkin masalah paling umum yang dialami ibu menyusui," papar Konselor Laktasi Bersertifikat (CLC) Molly Petersen seperti dilansir Hollywood Life.

Nyeri pada puting umumnya disebabkan oleh pelekatan yang kurang tepat saat proses menyusui. Masalah nyeri puting ini sebenarnya bisa diatasi dengan memperbaiki posisi pelekatan saat menyusi.

Untuk mendapatkan pelekatan yang baik, pastikan bayi membuka mulut dengan lebar dan memasukkan sebanyak mungkin area puting bunda ke dalam mulutnya. Saat mendekatkan payudara dengan wajah bayi, pastikan area dagu bayi menempel terlebih dahulu pada payudara.

Setelah pelekatan terjadi, posisikan hidung bayi dekat dengan payudara. Selain itu, pastikan bibir bayi terbuka, seperti meniru bibir ikan. Selain itu, posisikan bayi agar bagian pipi tampak menggembul, bukan mencekung.

Ibu dapat melihat apakah bayi berada dalam posisi pelekatan yang baik dan mendapatkan ASI yang cukup melalui pergerakan telinga bayi. Pergerakan di daun telinga atau area sekitar telinga menandakan bahwa bayi sudah dalam posisi yang baik.

Sebagian ibu menyusui juga merasakan nyeri hebat yang dalam kondisi normal seharusnya tidak ada. Nyeri yang terlalu hebat pada payudara kemungkinan disebabkan oleh penyumbatan saluran ASI.

Saluran ASI yang tersumbat umumnya disebabkan oleh penggunaan bra maupun pakaian yang terlalu kecil atau ketat. Solusinya, ibu perlu memilih dan menggunakan bra dan pakaian dengan ukuran yang sesuai sejak awal masa menyusui.

Pastikan bra yang digunakan tidak memiliki kawat di bagian dalamnya. Terkait ukuran bra dan baju yang tepat, ibu menyusi perlu mengantisipasi bahwa mereka akan mengalami perubahan ukuran beberapa kali selama masa menyusui.

Nyeri payudara yang cukup intens juga bisa disebabkan oleh payudara yang membengkak karena ASI tidak dikosongkan dari payudara. Oleh karena itu, ibu sebaiknya memberikan ASI sesering mungkin. Bila tidak memungkinkan, pompa ASI untuk disimpan.

Untuk meningkatkan produksi ASI, trainer Amanda Kloots mengungkapkan bahwa pola makan yang sehat dapat membantu. Sebagai contoh, menu sarapan pagi bisa diisi dengan semangkuk besar oatmeal yang ditambahkan dengan sesendok mentega almond dan buah pisang.

"Oat sangat membantu memaksimalkan pasokan ASI," terang Kloots.

Selain itu, Kloots juga mengingatkan ibu menyusui untuk tidak lupa untuk minum air putih. Asupan air putih yang cukup dapat memperlancar produksi ASI.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement